Di Tempat Ini Tan Malaka Kembali Muncul

Di Tempat Ini Tan Malaka Kembali Muncul
Rumah Ahmad Soebardjo di Cikini 82, Jakarta Pusat. Di sinilah Tan Malaka pertama muncul secara legal, semenjak diburon tuan kumpeni. Foto: Repro buku Jejak Intel Jepang.

jpnn.com - SABTU, 25 Agustus 1945. Ahmad Soebardjo--perumus naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia—kedatangan tamu tak diundang.

“Sepintas lalu, wajah tamu itu mirip Mr. Iskaq Tjokrohadisuryo, bekas anggota Perhimpunan Indonesia di Negeri Belanda,” kenang Soebardjo dalam Kesadaran Nasional—Sebuah Otobiografi.

“Anda lupa kepada saya?” tanya tamu itu melihat Soebarjo kebingungan. 

Setelah mematut-mematut, Soebardjo terperanjat dan berkata, “O, Tan Malaka! Saya sangka sudah mati. Sebab saya baca di surat kabar bahwa kau disebut menjadi korban dalam kerusuhan di Birma. Ada lagi kabar bahwa kau berada di Yerusalem dan dikatakan mati dalam kerusuhan Israel.” 

Tan Malaka tertawa dan menjawab dalam bahasa Belanda, “Onkruid vergaat toch niet” (alang-alang tak dapat musnah kalau tak dicabut sampai ke akar-akarnya).

Menurut Tan Malaka, Soebardjo-lah orang pertama yang memanggilnya Tan Malaka setelah dua puluh tahun. “Ganjil benar bunyi nama itu di telinga saya sendiri,” tulis Tan dalam Dari Penjara Ke Penjara jilid 3.

Sejak 1925, Tan Malaka menjadi buruan Politieke Inlichtingen Dienst, polisi rahasia pemerintah Hindia Belanda yang memata-matai kaum pergerakan. Dalam pelarian, dia bergonti-ganti nama. 

Sekira 23 nama samaran Tan Malaka antara lain Elias Fuentes, Estahislau Rivera, Alisio Rivera di Filipina; Hasan Gozali di Singapura, Ossorio di Shanghai, Ong Soong Lee di Hongkong, Tan Ming Sion di Burma, Cheung Kun Tat dan Howard Law di Tiongkok; Legas Hussein, Ramli Hussein, dan Ilyas Hussein di Indonesia. 

SABTU, 25 Agustus 1945. Ahmad Soebardjo--perumus naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia—kedatangan tamu tak diundang. “Sepintas lalu,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News