Di Tengah Pandemi Corona, KTH Giri Senang Meraup Keuntungan

Di Tengah Pandemi Corona, KTH Giri Senang Meraup Keuntungan
Jahe merah hasil produksi KTH Giri Senang. Foto: Humas KLHK

"Dulu jahe merah dan kunyit hanya dijadikan bumbu masak oleh pembeli, tetapi dengan adanya wabah corona, jahe merah digunakan sebagai minuman penambah stamina agar terhindar dari virus corona,” tambah Yusuf.

Selain jahe merah, produksi kopi dari KTH ini pun sangat baik. Pada 2019, hasil panen kopi dalam bentuk gelondong mencapai 1.000 ton, dari awalnya hanya budidaya kopi arabika yang hasilnya dijual dalam bentuk setengah jadi, kini mulai bervariasi mengikuti perkembangan seperti pengolahan kopi greenbean dengan metode wash, natural, honey dan varian wine.

Kopi tersebut dijual dengan harga kisaran mulai dari Rp 85.000 hingga Rp 400.000/kg dengan merek Kopi Bukit Palasari.

Produknya telah memenuhi permintaan dalam negeri bahkan mulai menjajaki pasar Eropa.

Dari usaha kopi ini, beberapa anggota KTH ada yang sanggup mendapatkan pendapatan hingga mencapai Rp 300 juta per tahun.

Dengan bergeliatnya ekonomi lokal ini, anak-anak muda menjadi memiliki lapangan pekerjaan, bahkan anak muda adalah pemeran utama dalam usaha ini di semua lini kegiatan KTH Giri Senang, yaitu mulai dari panen, pasca-panen, pengolahan kopi, pengemasan, pengangkutan, pemasaran secara online sampai mengelola kafe yang didirikan di atas lahan KTH. (cuy/jpnn)

Seiring pandemi virus corona, permintaan produk milik KTH Giri Senang sudah mencapai hitungan ton.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News