Di Tengah Pandemi Corona, Petani Milenial Dapat Peluang Bisnis Ratusan Juta

Di Tengah Pandemi Corona, Petani Milenial Dapat Peluang Bisnis Ratusan Juta
Syahrul Yasin Limpo. Foto: Ricardo/JPNN.Com

“Ini momen yang sangat baik untuk menumbuhkan petani milenial yang berbasis IT. Kementan punya target meningkatkan 2,5 juta petani milenial, salah satunya dengan menumbuhkan startup pertanian dengan pendekatan IT,” beber Momon.

Hal ini akan makin mudah karena Kementan sudah bekerja sama dengan market place seperti Gojek, Grab, Lazada, Tokopedia, dan toko online lain yang langsung dibuat petani milenial.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menambahkan, saat ini Kementan sedang berjibaku untuk memenuhi ketersediaan pangan sebelas komofitas, dan ini menjadi peluang bisnis petani milenial.

“Pencegah utama COVID-19 adalah pangan. Dalam hal ketersediaan pangan ini ada peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan oleh petani milenial. Dari mulai on farm hingga distribusi melalui online sistem bernilai ratusan juta rupiah,” kata Dedi.

Dalam seminar itu, Sandi Octa Susila selaku Duta Petani Milenial turut menyampaikan dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini menjadi tantangan sendiri bagi startup pertanian.

Salah satunya bagi dirinya yang menjadi Direktur Mitra Tani Parahyangan dan baru-baru ini bekerja sama dengan Kedai Sayur Indonesia.

Mereka gencar menyiapkan ketersediaan pangan, meberdayakan petani binaan di wilayah Cianjur, hingga distribusi melalui aplikasi online sistem yang siap mengantarkan kebutuhan pangan ke rumah masyarakat.

“Saat ini kami sudah membangun aplikasi distribusi online yang akan melibatkan para petani di wilayah Cianjur. Aplikasi bernama Kedai Tani Indonesia kini mulai berjalan dan memberdayakan para petani,” kata Sandi.

Mentan SYL pun meyakini kemampuan para petani generasi milenial bakal terus berkembang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News