Vivi, Milenial Pengolah Limbah jadi Pakan Ayam, Omzetnya Rp 26 Juta per Bulan

Vivi, Milenial Pengolah Limbah jadi Pakan Ayam, Omzetnya Rp 26 Juta per Bulan
Melalui pendidikan vokasi Kementan, generasi milenial tidak hanya mendapat teori semata, tetapi juga praktik. Foto: dari BPPSDMP

jpnn.com, BLITAR - Kementerian Pertanian melakukan berbagai upaya menunjang pembangunan serta peningkatan SDM, salah satunya melalui pendidikan vokasi.

Pendidikan dan pelatihan tersebut bertujuan untuk melahirkan SDM andal, maju, modern dan mampu berdaya saing tingkat global.

“Saya makin percaya anak muda yang mau terjun di bidang pertanian punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia," ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu.

"Generasi milenial itu generasi teknologi modern dan sektor pertanian akan dikelola modern nantinya. Untuk itu, pendidikan vokasi dan pelatihan perlu digiatkan untuk mencetak lebih banyak agroentrepreneur milenial," imbuh Menteri SYL.

Nah, Miranda Vivi Febriana (25 tahun), akrab dipanggil Vivi, merupakan sosok milenial, cantik, yang berani terjun di usaha pertanian sejak lulus pendidikan vokasi di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang tahun 2018.

Lahir di Desa Kawedusan, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar yang memiliki banyak peternak menjadi peluang tersendiri baginya.

Di saat generasi milenial lulusan perguruan tinggi di kampung halamannya memilih untuk bekerja di kota atau jadi pegawai kantoran, Vivi terjun ke sektor pertanian.

Ketika itu ia langsung mengajukan diri untuk mendapat fasilitasi program dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan yakni Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian (PWMP).

Keberhasilan Vivi sekaligus menjadi gambaran keberhasilan Kementan dalam regenerasi petani melalui pendidikan vokasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News