Vivi, Milenial Pengolah Limbah jadi Pakan Ayam, Omzetnya Rp 26 Juta per Bulan

Vivi, Milenial Pengolah Limbah jadi Pakan Ayam, Omzetnya Rp 26 Juta per Bulan
Melalui pendidikan vokasi Kementan, generasi milenial tidak hanya mendapat teori semata, tetapi juga praktik. Foto: dari BPPSDMP

Melalui PWMP, Vivi mendapat stimulus modal 30 juta yang dia manfaatkan untuk berjualan pakan ternak ayam yang diolahnya dari ablok jagung (bahan limbah pabrik pakan).

Bermodalkan pendidikan dan pelatihan yang ia dapatkan di Polbangtan, di tangan Vivi, limbah dari pabrik dijadikan pakan yang bagus untuk ayam.

Saat ini, Vivi sudah mampu mengolah limbah ablok jagung dalam satu minggu sebanyak 1 rit (truk), atau setara 6-7 ton.

Milenial ini menjelaskan, pengiriman limbah dari pabrik tergantung musim, jika sedang tidak musim panen jagung, maka limbah juga tidak full stock.

Namun, kalau sedang musim jagung seperti saat ini, meski sedang ada wabah corona, stok limbah dari pabrik pasti banyak. Dan yang membahagiakan baginya musim apa pun permintaan pelanggan terhadap produknya tetap banyak.

“Dengan mengolah limbah ablok jagung jadi pakan ayam, saya juga menyediakan konsentrat untuk ternak ruminansia. Alhamdulillah, penghasilan saya saat ini sudah tembus 26 juta per bulan,” ungkap Vivi.

Omzet tersebut cukup luar biasa mengingat dirinya baru memulai tahap awal berwirausaha.

Tak lekas berpuas diri, ke depan dia ingin melayani peternak di kabupaten lain. Untuk penjualan ia memanfaatkan keberadaan ekosistem digital dengan cara membuat online shop, sehingga bisa promosi melalui media social (Facebook dan Instagram) selain melalui kios AMD Jaya yang telah dia dirikan.

Keberhasilan Vivi sekaligus menjadi gambaran keberhasilan Kementan dalam regenerasi petani melalui pendidikan vokasi.

Keberhasilan Vivi sekaligus menjadi gambaran keberhasilan Kementan dalam regenerasi petani melalui pendidikan vokasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News