Dianggap ATM, Wakil Rakyat Stres

Pusing, Konstituen Sering Minta Uang

Dianggap ATM, Wakil Rakyat Stres
Dianggap ATM, Wakil Rakyat Stres
Romi menyampaikan, mekanisme resmi untuk memperjuangkan aspirasi yang bersifat kebutuhan dasar itu masih belum ada. Tapi, tidak sedikit anggota dewan yang tetap mendesak instansi tertentu untuk memastikan proposal tersebut terealisasi.

Di tempat yang sama, pengamat politik Syamsuddin Haris menduga, masyarakat meminta uang secara instan dari wakilnya karena bosan dengan janji-janji  politik yang tidak terpenuhi. "Daripada menunggu lama, mereka memilih yang instan saja," katanya. Karena itu, kehadiran anggota dewan di dapil menjadi momentum bagi rakyat untuk mendapatkan hadiah. "Seolah-olah ada Sinterklas yang datang," ujarnya.

 Menurut Haris, para wakil rakyat seharusnya melihat adanya masalah pada masyarakat di dapilnya, yakni kemisikinan. Tugas legislator adalah memperjuangkan melalui legislasi. "Bukan konteks mengumpulkan aspirasi yang akhirnya didefinisikan dalam bentuk proposal itu," tegas Haris. (pri/c6/tof)


JAKARTA - Tidak mudah menjadi wakil rakyat. Tak hanya disorot karena kinerja buruk dan citra kurang baik. Sebagian besar anggota DPR itu juga menyatakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News