Dianggap ATM, Wakil Rakyat Stres

Pusing, Konstituen Sering Minta Uang

Dianggap ATM, Wakil Rakyat Stres
Dianggap ATM, Wakil Rakyat Stres
JAKARTA - Tidak mudah menjadi wakil rakyat. Tak hanya disorot karena kinerja buruk dan citra kurang baik. Sebagian besar anggota DPR itu juga menyatakan mendapatkan "tekanan" dari para konstituen. Kemarin (5/10) sejumlah penghuni Senayan itu curhat karena selama ini sering dianggap ATM berjalan oleh para pemilih.

 

"Saya sampai sesak napas. Soalnya, urusannya tidak jauh-jauh dari masalah uang," ungkap Nurul Arifin dalam diskusi Hubungan Antara Parlemen dengan Masyarakat di Hotel Sari Pan Pacific, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, kemarin.

Politikus dari Partai Golkar itu menceritakan, setelah terpilih dalam pemilu, banyak konstituen yang menganggap dirinya sebagai sosok yang bisa menyelesaikan segala masalah. Seolah-olah anggota DPR adalah dewa penyelamat.

Sayangnya, konteksnya tidak berhubungan dengan aspirasi dalam perumusan perundang-undangan. Sebagian konstituen kerap memosisikan para wakilnya di parlemen sebagai mesin ATM. "Ini membuat saya sedih, gemes, dan sering menghindari untuk bertemu mereka," aku Nurul dengan suara agak bergetar.

JAKARTA - Tidak mudah menjadi wakil rakyat. Tak hanya disorot karena kinerja buruk dan citra kurang baik. Sebagian besar anggota DPR itu juga menyatakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News