Khawatir Pariwisata Terganggu, Para Raja di Bali Minta Kapolri Tak Izinkan Apel GP Ansor

Sebab, kata Puja Utama, pelaksanaan apel kesetiaan yang dihadiri anggota ormas dalam jumlah besar bisa berdampak negatif terhadap pariwisata.
Hal tersebut, katanya, berlawanan dengan niat pemerintah yang masif melakukan berbagai upaya agar pariwisata nasional bangkit.
"Ini akan mengganggu upaya pemerintah yang tengah mengembalikan pariwisata nasional yang terpuruk pasca-pandemi," katanya.
Pelingsir Puri Agung Singaraja Buleleng Bali Anak Agung Ngurah Ugrasena menyampaikan kekhawatirannya terhadap potensi provokator di acara apel GP Ansor.
Dari situ, katanya, bisa menimbulkan kericuhan di Bali yang tentunya akan berdampak negatif bagi semua sektor industri di Pulau Dewata.
"Kami mohon bapak Kapolri bisa merespons hal ini. Demikian permohonan kami kepada Pak Kapolri," ujar dia.
Diketahui, para raja atau pelingsir di Bali kemudian menandatangani permohonan kepada Jenderal Sigit agar tak menerbitkan izin apel GP Ansor di Kabupaten Badung, Bali, pada 21-25 Agustus 2024.
Berikut raja atau pelingsir yang bertanda tangan:
Raja atau pelingsir di Bali mengungkapkan permintaan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Apa itu?
- Momen Prabowo Singgung Kapolri-Panglima TNI: Wah, Alamat Enggak Diganti Nih!
- RAJA Bukukan Kinerja Positif Kuartal I 2025, Pendapatan & Laba Bersih Meningkat
- Dihadiri Menteri & Kapolri, Jambore Karhutla 2025 Resmi Dibuka
- Paus Fransiskus Meninggal, Ketum GP Ansor: Pesan Beliau Sangat Membekas Saat Kami Bertemu di Vatikan
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Peringati HUT Ke-91, GP Ansor Gelar Gowes 91 Km, Menpora Sediakan Doorprize Umrah