Dianggap Sekuler, Pencalonan Jokowi-Ahok Ditolak
Senin, 09 Juli 2012 – 15:29 WIB

Massa dari Komite Aksi Pemuda untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) menolak pencalonan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama karena dianggap sekuler. Foto: Getty Images
JAKARTA - Massa yang menamakan diri Komite Aksi Pemuda untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) melakukan demosntrasi di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta, Senin (9/7). Gabungan mahasiswa dan pemuda ini menolak pencalonan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama karena dianggap sekuler.
Sebagai bentuk penolakan kepada pasangan calon yang diusung dari PDI Perjuangan dan Partai Gerindra ini, demonstran membentangkan spanduk dengan manandai X gambar pasangan berakronim Jokowi-Ahok. Spanduk berukuran 4x1 meter juga dilengkapi dengan tulisan "Tolak Cagub dan Cawagub Sekuler".
Ketua Kamerad Vicky Fajar H.S menagtakan aksi yang dilakukan ini dilatarbelakangi dengan pernyataan Jokowi-Ahok yang terkesan memandang remeh simbol agama tertentu. "Makanya kami menolak Jokowi-Ahok karena memandang remeh agama dalam menjalankan kepemimpinannya kelak," katanya.
Vicky latas mengutip pernyataan Jokowi yang dianggap terkesan meremehkan penggunaan baju kokopada 16 April lalu. "Ya bosenlah. Semua yang maju Pilkada selalu pakai baju koko dan kopiah biar kelihatan religius. Itu statement yang kami tolak," kata Vicky mengutip pernyataan Jokowi.
JAKARTA - Massa yang menamakan diri Komite Aksi Pemuda untuk Reformasi dan Demokrasi (Kamerad) melakukan demosntrasi di Bundaran Hotel Indonesia
BERITA TERKAIT
- Pengamat: Masyarakat Tak Rela Prabowo Terkontaminasi Jokowi
- Kepala BGN Curhat kepada DPR: Seluruh Struktural Kami Belum Menerima Gaji
- Wasekjen Hanura Kritik Pertemuan Erick Thohir dengan KPK dan Kejagung Soal UU BUMN
- Kelompok DPD RI di MPR Dorong Agenda Perubahan UUD 1945 pada 2026
- NasDem Karawang Bangun Kantor Megah Simbol Pemersatu
- Soal RUU Perampasan Aset, Dave Golkar: Kami Siap Membahas