Dianggap Tidak Manusiawi, Pemotongan Kurban di Aceh Gegerkan Australia

Dianggap Tidak Manusiawi, Pemotongan Kurban di Aceh Gegerkan Australia
Rekaman yang tidak disebarkan untuk umum menunjukkan ternak sapi itu digorok lehernya tanpa dimatikan dengan kejutan listrik terlebih dahulu. (ABC Rural: Carl Curtain)

"Jelas sekali ada penerapan sanksi bagi pelanggaran ECAS meliputi pencabutan lisensi, sistem ini tidak akan secara efektif melindungi ternak dari penanganan yang brutal."

Tapi Animals Australia menolak untuk memberikan rekaman tata cara pemotongan tersebut kepada ABC.

Penghentian pengiriman ternak ke sana

Beberapa pengusaha ekspor ternak sudah menyaksikan rekaman tersebut dan satu perusahaan sudah menghentikan sementara pengiriman sapi ke fasilitas yang bermasalah tersebut, kata Dewan Ekspor Ternak Australia (ALEC).

Direktur eksekutif Dewan Eksportir Hewan Ternak Australia, Mark Harvey-Sutton mengakui rekaman tersebut sangat 'membuat stress' yang melihatnya dan menunjukkan hewan-hewan yang berasal dari Australia diikat dengan tali dan kemudian lehernya digorok tanpa dibunuh dengan kejutan listrik sebelumnya.

Dianggap Tidak Manusiawi, Pemotongan Kurban di Aceh Gegerkan Australia Photo: CEO ALEC Mark Harvey-Sutton. (ABC Rural: Daniel Fitzgerald)

 

"Peristiwa ini tampaknya terjadi karena dilakukan oleh staf yang tidak berpengalaman, namun jelas ini di luar protokol normal yang dilakukan di Indonesia," katanya.

Menurut Mark, beberapa video dan sejumlah besar foto yang diambil antara tanggal 30 Juli sampai 5 Agustus menunjukkan adanya 10 ternak sapi di fasilitas tersebut.

Dia mengatakan pengusaha Australia yang melakukan ekspor segera melakukan tindakan untuk mengetahui identitas sapi tersebut, namun tanda yang digantung di telinga sapi sudah dibuang, sehingga menyusahkan untuk mencari identitas sapi tersebut.

Sebuah tayangan video yang menunjukkan penanganan ternak sapi asal Australia yang dipotong di dua rumah pemotongan hewan di Indonesia kembali menjadi sorotan di Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News