Diapresiasi Ibu Ani Yudhoyono, Sempat Ditawar Ridwan Kamil tapi Telat Jawab

Diapresiasi Ibu Ani Yudhoyono, Sempat Ditawar Ridwan Kamil tapi Telat Jawab
Khoirul Anwar (tengah), pelukis teknik Coretan Ceker Ayam yang karyanya sudah Go International. Foto: Evio Tanti/Radar Malang

”Lebih dari seribu karya scribble sudah saya hasilkan,” kata mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi Program Studi Perpajakan Universitas Brawijaya (UB) angkatan 2012 ini.

Dia mengaku sudah menggambar tokoh-tokoh penting di Indonesia hingga para publik figur. Semua hasil karya tangannya mampu menarik perhatian banyak orang.

Tak heran jika dia sudah banyak mengantongi sejumlah prestasi dan apresiasi yang membanggakan. Bahkan, karya-karya scribble-nya ini mampu menembus pasar Amerika.

Baru-baru ini misalnya, Irul meraih juara II dalam event yang diadakan oleh Samsung di Pentas Seni Rupa Art Jakarta 2017 pada Minggu lalu (30/7).

Beberapa kali dia juga menjadi pemateri dalam workshop di berbagai event kampanye untuk anak-anak muda seperti, UrbanGiGs, Loopstation Surabaya, dan Artotel Hotel. Hingga pada 2016 lalu, dia pun diundang untuk talk show tentang Scribble Art di acara Sarah Sechan, Net TV.

Namun, dia menyatakan, masyarakat awam yang tidak begitu mengenal seni ini mungkin belum tahu apa itu scribble?

Menurut dia, scribble merupakan sebuah karya keharmonisan dalam ketidakberaturan. Artinya, secara teknis scribble itu coretan yang tidak beraturan atau benang kusut.

”Dalam perspektif yang lebih luas, scribble bagi saya adalah semangat optimisme menghadapi tantangan zaman yang sangat dinamis seperti sekarang,” terang pemuda yang tinggal di kawasan Blimbing, Kota Malang, ini.

Khoirul Anwar sempat pesimistis dengan masa depan seorang seniman lukis. Sehingga meski dia memiliki skill melukis sejak sekolah dasar (SD), dia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News