Dibahas, Pengelolaan Inalum Pasca 2013

Dibahas, Pengelolaan Inalum Pasca 2013
Dibahas, Pengelolaan Inalum Pasca 2013
Sedang masalah pengembangan Inalum pasca 2013, lanjutnya, di bahas bagaimana upaya peningkatakn kapasitas produksi, peningkatan diversifikasi ke arah produk hilir yang punya nilai tambah lebih tinggi, pengembangan teknologi, pengembangan usaha, dan lain-lain.

"Dibahas juga bagaimana agar ke depan lebih efisien lagi manajemen Inalum," terangnya. Selain Mangadap, hadir juga perwakilan dari 10 pemkab/pemko yang ada di sekitar danau Toba juga masuk sebagai anggota Pokja. Antara lain Humbahas, Tobasa, Asahan, dan yang lainnya.

Seperti diketahui, 10 pemkab/pemko itu adalah Taput, Tobasa, Samosir, Humbahas, Simalungun, Karo, dan Dairi. Sedang tiga kabupaten/kota di bagian hilir Danau Toba yakni Asahan, Batubara, dan Kota Tanjung Balai. Rapat dipimpin Dirjen Kerjasama Industri Internasional Kementrian Perindustrian Agus Tjahayana Wirakusumah, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Tim Pengarah Pokja.

Mangadap menjelaskan, dalam rapat tersebut pihaknya kembali menyampaikan aspirasi keharusan pemda mendapat jatah saham di Inalum. Agus Tjahayana sebagai wakil pemerintah pusat, lanjut Mangadap, menyatakan mendukung aspirasi itu. Hanya saja, dalam rakat tersebut tidak secara khusus membahas berapa porsi saham yang akan diberikan ke pemda. "Tapi prinsipnya beliau (Agus Tjahayana, red) mendukung. Tapi ini belum dibahas karena yang mendesak adalah pengambilalihan dulu," terangnya.

JAKARTA -- Proses menuju pengambilalihan 100 persen saham PT Indonesia Asahan Alumuniam (Inalum) oleh pemerintah RI terus berjalan. Setelah Pemerintah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News