Dibahas, Pengelolaan Inalum Pasca 2013

Dibahas, Pengelolaan Inalum Pasca 2013
Dibahas, Pengelolaan Inalum Pasca 2013
Mengenai siapa yang nantinya dipercaya sebagai pengelola, apakah BUMN yang sudah ada atau dibentuk BUMN yang baru, juga belum dibicarakan. "Kita masih fokus pada tahapan pengambilalihan. Masalah itu (pengelola dan jatah saham pemda, red) akan dibahas lebih teknis lagi di pembahasan lanjutan," paparnya.

Seperti diketahui, Pemerintah bersama DPR telah sepakat mengalokasikan dana sebesar Rp2 trilun untuk mengambil alih 58,88 persen saham Inalum yang selama ini dikuasai konsorsium 12 investor Jepang. Dana sebesar Rp2 triliun itu telah dimasukkan ke dalam RAPBN 2012. Anggota Komisi VI DPR Nasril Bahar menjelaskan, dana Rp2 triliun itu, lanjut anggota DPR dari dapil Sumut itu, nantinya menjadi dasar untuk proses negosiasi dengan konsorsium Jepang.  Kalau toh misalnya dana itu nantinya masih kurang, maka akan dialokasikan lagi di APBN-Perubahan.

Inalum merupakan perusahaan pengolahan aluminium yang beroperasi sejak 1982 dengan kapasitas terpasang 225 ribu ton aluminium batangan per tahun. Investasi proyek tersebut sekitar US$ 2 miliar, termasuk pabrik smleter dan pembangkit listrik tenaga air Asahan II. Pemegang saham Inalum terdiri dari pemerintah RI 41,12 persen dan konsorsium 12 investor Jepang 58,88 persen. (sam/jpnn)


JAKARTA -- Proses menuju pengambilalihan 100 persen saham PT Indonesia Asahan Alumuniam (Inalum) oleh pemerintah RI terus berjalan. Setelah Pemerintah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News