Dibawa Pergi Nenek, Anak Tak Pulang Sebulan

Dibawa Pergi Nenek, Anak Tak Pulang Sebulan
Dibawa Pergi Nenek, Anak Tak Pulang Sebulan

jpnn.com - SURABAYA - Kegundahan Nafta, warga Perum Citra Sentosa, Lakarsantri, Surabaya, sudah mencapai puncaknya. Sejak 8 Maret lalu dia kehilangan anaknya, Beby, yang baru berusia lima tahun. Beby dibawa pergi tanpa izin oleh Roesminiyati alias Jong, ibunda Nafta sendiri.

Menurut Nafta, awalnya Jong berkunjung ke rumahnya. Setelah seminggu menginap, perempuan berusia 73 tahun tersebut mendadak pergi dengan membawa Beby. Hal itu terjadi saat Nafta berada di luar rumah untuk suatu urusan.

"Biasanya Beby enggak pernah saya tinggal. Tapi, hari itu memang hari nahas," ujar Nafta saat melaporkan kasus kehilangan anaknya tersebut ke Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jatim kemarin (7/4).

Nafta mengaku sudah berusaha mencari Beby dengan berbagai cara. Mulai bertanya kepada satpam perumahan hingga sopir taksi yang dipesan Nenek Jong saat meninggalkan rumah. "Kata sopirnya, mama saya turun di toko kelontong sekitar G Walk, Citra Raya, Surabaya. Dia sudah disambut perempuan berusia 20 tahunan dengan mobil Kijang atau Panther," paparnya.

Nafta menyatakan tidak pernah memiliki saudara perempuan seperti yang digambarkan sopir taksi tersebut. Selain itu, dia menyebut hanya tinggal bersama Beby karena sudah berpisah dengan suaminya yang blasteran Jerman-Amerika. 

Beby, jelas Nafta, memiliki ciri-ciri berambut keriting cokelat kemerahan, berkulit putih, dan hanya bisa berkomunikasi dengan bahasa Inggris.

Kasus tersebut juga telah dilaporkan Nafta kepada kepolisian. "Sudah saya laporkan ke Polda Jatim, lalu dilimpahkan ke Polrestabes Surabaya," lanjut Nafta.

Pengurus LPA Jatim Priyono Adi Nugroho menyebut kasus itu bukan penculikan. "Hanya cucu yang dibawa pergi nenek yang sudah pikun," katanya. Bahkan, berdasar pengakuan Nafta, sang nenek sampai menganggap Beby sebagai anaknya, bukan cucu. Dia mengimbau warga yang melihat Jong atau Beby segera melapor ke kepolisian terdekat maupun LPA Jatim. (aya/pri/mas)


SURABAYA - Kegundahan Nafta, warga Perum Citra Sentosa, Lakarsantri, Surabaya, sudah mencapai puncaknya. Sejak 8 Maret lalu dia kehilangan anaknya,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News