Dibutuhkan Kerja sama & Ketegasan dari Seluruh Negara untuk Mencegah Kelangkaan Air

Dibutuhkan Kerja sama & Ketegasan dari Seluruh Negara untuk Mencegah Kelangkaan Air
The 2nd Stakeholders Consultation Meeting (SCM) di Hotel Intercontinental Bali Resort, Jimbaran, Kabupaten Badung, Provinsi Bali pada Kamis (12/10). Foto source for jpnn.com

jpnn.com, BADUNG - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati berharap The 10th World Water Forum bisa menghasilkan dorongan kuat bagi seluruh negara untuk tegas menyatakan komitmennya mengelola air secara berkelanjutan.

Hal itu disampaikan Dwikorita Karnawati di acara The 2nd Stakeholders Consultation Meeting (SCM), sebagai rangkaian forum air terbesar di dunia di Intercontinental Bali Resort, Badung, Bali pada Kamis (12/10).

"Diharapkan akan mampu meningkatkan komitmen dan kerja sama pengelolaan air global secara berkelanjutan di tengah kondisi bumi saat ini, sehingga kita perlu bekerja sama, berpikir bersama, dan memecahkan masalah bersama," ujar Dwikorita.

Terlebih, pemanasan global telah mengakibatkan meningkatnya temperatur di udara. Keadaan ini memberikan dampak pada semakin berkurangnya air tanah karena terjadinya penguapan yang cepat.

Dengan makin cepatnya penguapan, lambat laun akan memberikan pengaruh terhadap ketersediaan air bersih di bumi.

"Dampak ekstrem yang berhubungan dengan air mempengaruhi kehidupan, pembangunan, dan keberlanjutan ekosistem, masyarakat dan individu," tutur Dwikorita.

World Meteorological Organization (WMO) telah menerbitkan laporan State of Global Water Resources 2021 atau Keadaan Sumber Daya Air Global yang pertama untuk menilai dampak perubahan iklim, lingkungan, dan sosial terhadap sumber daya air di bumi.

Tujuan dari inventarisasi tahunan ini adalah untuk mendukung pemantauan dan pengelolaan sumber daya air tawar, meningkatnya permintaan dan mengukur terbatasnya pasokan.

Pemanasan global telah mengakibatkan meningkatnya temperatur di udara. Keadaan ini memberikan dampak semakin berkurangnya air tanah karena terjadinya penguapan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News