Dicari, Capres Alternatif untuk Kalahkan SBY!

Dicari, Capres Alternatif untuk Kalahkan SBY!
Dicari, Capres Alternatif untuk Kalahkan SBY!
JAKARTA- Pengamat Marketing Politik dari Universitas Indonesia (UI) Dr. Firmansyah menegaskan, partai politik harus berani memunculkan tokoh alternatif agar bisa memenangi pemilihan presiden 2009. Sebab, jika parpol gagal menampilkan tokoh alternatif, maka Pilpres mendatang hanya akan diwarnai pertarungan revans antara Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melawan  calon presiden yang pernah ia kalahkan pada pemilu 2004, Megawati Soekarnoputri. ''Sampai saat ini, memang belum partai politik yang berhasil menonjolkan jagonya untuk menghadapi incumbent Susilo Bambang Yudhoyono,'' ujar Firmansyah di Jakarta, Rabu (25/2).

Menurut Firmansyah, sejauh pengamatannya, hingga saat ini parpol belum menyadari bahwa meraka akan kesulitan menghadapi SBY. Apalagi jika ditarungkan melawan figur yang sebelumnya pernah dikalahkannya. Ia mengatakan, masyarakat masih menyukai Yudhoyono dan menilai Yudhoyono sebagai sosok yang santun dalam berbicara dan bertindak. "Ini penting. Coba saja tengok mengapa Amien Rais yang `ceplas-ceplos` tidak bisa memenangi Pilpres. Coba saja tengok, di luar pro-kontra, mengenai Soeharto yang dicintai rakyat. Itu semua karena sikap yang santun yang ditunjukkan oleh pemimpin. Seharusnya partai mencari figur seperti ini," katanya.

Ia menandaskan, tanpa ada keberanian bagi partai politik untuk memunculkan calon alternatif, lawan politik SBY pada Pilpres 2009 sebagian besar adalah lawan-lawan yang pernah dikalahkan pada Pilpres 2004. Karena itu, sulit membayangkan bahwa mereka pada Pilpres 2009 dapat menang. Kesulitan ini terutama dilandasi bahwa SBY saat ini adalah "incumbent" yang biasanya memiliki kelebihan dan bisa memanfaatkan posisi untuk memenangkan dirinya.

Sekalipun tidak ada jaminan bagi incumbent bakal memenangkan pertarungan, lanjut Firmansyah, perjalanannya memenangkan Pemilu 2004 cukup mencerminkan bahwa SBY bukan lawan yang mudah dikalahkan.  Simak saja, ketika itu Wiranto yang berpasangan dengan Salahudin Wahid yang didukung pemenang Pemilu legislatif Partai Golkar. Dan Megawati yang berpasangan dengan Hasim Muzadi didukung partai PDIP pada putaran pertama, dan oleh Partai Golkar pada putaran kedua. ''Sementara SBY yang didukung partai kecil dan menengah, justru berhasil mengalahkan Wiranto yang didukung partai besar, dan bahkan juga mengalahkan incumbent Megawati,'' Firmansyah menjelaskan.

JAKARTA- Pengamat Marketing Politik dari Universitas Indonesia (UI) Dr. Firmansyah menegaskan, partai politik harus berani memunculkan tokoh alternatif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News