Dicari, Wakapolri Peredam Konflik
Rabu, 16 Februari 2011 – 05:50 WIB
Dosen Undip Semarang ini mencontohkan, kasus di Temanggung sebenarnya bisa diantisipasi sejak awal. "Persidangan Antonius (terdakwa kasus penistaan agama) itu kan sudah agak lama, itu sebenarnya intel harus bisa membaca," katanya.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch menilai, siapapun Wakapolri yang terpilih, konflik potensial untuk terus terjadi. "Sebab, problemnya di level bawah. Kesejahteraan kurang, sementara perhatian juga kurang," katanya.
Dana untuk operasional intelijen misalnya, tidak pernah cukup. "Akibatnya, tambal sulam. Pengamanan demonstrasi juga ala kadarnya. Ini sudah problem lama yang akut," kata penulis buku Jangan Bosan Kritik Polri itu.(rdl/iro)
JAKARTA - Ricuh berbau SARA di Pandeglang, Temanggung, dan Pasuruan merupakan beban berat bagi Korps Bhayangkara. Apalagi, Kapolri Jenderal Timur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pemerintah Terus Berupaya Memberantas Judi Online dan Pinjol Ilegal
- Sinkronisasi Data Korban Galodo Sumbar, BNPB: 61 Orang Meninggal
- Uni Irma Apresiasi Respons Cepat Mentan Amran Bantu Petani Korban Galodo Sumbar
- Baru Keluar Lapas, Residivis Sabu-Sabu Ini Ditangkap Lagi
- Irjen Helmy Keluarkan Instruksi, Preman di Lampung Siap-Siap Saja
- TB Hasanuddin Tegaskan Pulau di Indonesia Tidak Boleh Diperjualbelikan