Diculik, Dianiaya, Diperkosa 8 Perampok, Dibuang di Kebun Sawit

Diculik, Dianiaya, Diperkosa 8 Perampok, Dibuang di Kebun Sawit
Diculik, Dianiaya, Diperkosa 8 Perampok, Dibuang di Kebun Sawit

"Karena mataku dilakban, jadi aku tak tau kami dibawa ke arah mana," kenang KR.

Karena berusaha melawan, pelaku yang geram sempat memukuli dan menyetrum kedua korban. Di tengah perjalanan, salah seorang pelaku juga sempat meminta STNK sepeda motor milik Dicky. Semula, Dicky menjawab STNK keretanya ada di dalam jok.

Mendengar itu, pelaku lantas menelepon temannya di belakang dan memberitahukan keberadaan STNK tersebut. Tapi tak lama berselang, hape pelaku kembali berdering. Dari seberang hape, pelaku yang membawa sepeda motor mengaku tak menemukan STNK tersebut. Merasa dibohongi oleh Dicky, para pelaku sontak marah hingga kembali menganiaya, menyetrum dan menelanjangi Dicky. Karena tak tahan terus disiksa, Dicky akhirnya mengakui kalau STNK sepeda motor itu ada di kantong celananya.

Mendengar itu, pelaku pun mengambilnya. Selain itu, uang tunai Rp800 ribu milik Dicky diambil pelaku. Tak cuma itu,hape Samsung Galaxy dan uang Rp1 juta milik KR juga turut dirampas pelaku. Setelah berputar-putar sekitar satu jam lebih, mobil tiba-tiba berhenti di sebuah lokasi, tapi masih di pinggir jalan.

"Di situlah Dicky dibuang para pelaku. Ia ditendang dari atas mobil. Setelah membuang Dicky, aku dengar pelaku itu ngomong mau membawaku ke perkebunan sawit. Tapi aku tak tau daerah mana, karena saat itu mataku masih dilakban," lirih KR.

Setelah menempuh sekitar 20 menit perjalanan, mobil pun berhenti di sebuah lokasi yang belakangan baru diketahui ternyata di perkebunan sawit PTPN II, Desa Tanjung Mulia, Kec. Pagar Merbau.

Saat itulah, ke 8 pelaku melancarkan aksinya. Korban diperkosa secara bergantian di atas mobil dengan pintu terbuka. Puas melampiaskan nafsu bejatnya, para pelaku kembali membawa korban berkeliling. Tapi sekira satu jam kemudian, KR yang mulut, tangan dan matanya masih dilakban itu pun dibuang pelaku ke pinggir jalan.

Setelah pelaku pergi, KR yang ketakutan berusaha melepaskan lakban yang mengikat tangannya dengan menggeseknya ke pohon sawit. Setelah lepas, KR lalu membuka lakban yang menutup mata dan mulutnya. Di tengah kebingungan dan ketakutan, kebetulan seorang sebagai penarik becak melintas di lokasi.

MEDAN - Tingkat kriminalitas di Medan semakin mengkhawatirkan. Tertinggi kasus perampokan. Lima bulan terakhir, hampir tiap hari ada saja warga yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News