Diduga Langgar HAM, Kemendagri Dapat Sanksi dari Donald Trump

Diduga Langgar HAM, Kemendagri Dapat Sanksi dari Donald Trump
Twit Presiden AS Donald Trump kena sweeping Twitter. Foto: Deadline

Presiden AS Donald Trump membatalkan usaha AS membuka kembali hubungan diplomatik antara Washington dan Havana yang dilakukan oleh pendahulunya, Barack Obama. Trump juga memberlakukan pembatasan ketat terhadap perjalanan dari AS ke Kuba, serta menghalangi adanya dana yang mengalir dari AS ke Kuba.

Trump juga menjatuhkan sanksi untuk pengiriman minyak dari Venezuela ke Kuba.

Kebijakan Trump itu sempat didukung oleh keturunan Kuba-Amerika yang tinggal di Florida Selatan. Dukungan itu membantu Trump unggul di Florida pada pemilihan presiden November 2020, meskipun ia akhirnya kalah dari Joe Biden, yang sempat menjabat sebagai wakil presiden pada masa pemerintahan Obama.

Biden, yang akan resmi menjabat sebagai presiden AS pada 20 Januari, saat kampanye mengatakan ia akan membatalkan kebijakan luar negeri Trump. Biden menyebut kebijakan Trump berbahaya bagi rakyat Kuba dan "sama sekali tidak membantu upaya menjaga demokrasi serta pemenuhan hak asasi manusia".

Pemerintahan Trump pada Senin (11/1) minggu ini mengumumkan Kuba akan kembali masuk daftar negara yang mendanai terorisme. Kebijakan itu akan menyulitkan usaha Biden memulihkan kembali hubungan Washington dengan Havana.

AS mengatakan Kuba memfasilitasi perundingan damai antara Pemerintah Kolombia dan para pemberontak. AS juga meyakini Kuba telah melindungi pemimpin dari kelompok gerilya yang sekarang diinginkan Pemerintah Kolombia.

Kementerian Luar Negeri Norwegia, yang turut jadi penengah perundingan damai, mengkritik keputusan AS itu.

Norwegia mengatakan menempatkan Kuba dalam daftar teroris saat negara itu menggelar perundingan damai dapat menciptakan "preseden buruk terhadap upaya perdamaian internasional". (ant/dil/jpnn)

Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) atas tuduhan pelanggaran HAM berat


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News