Diduga Obat Aborsi Beredar Bebas

Diduga Obat Aborsi Beredar Bebas
Diduga Obat Aborsi Beredar Bebas
PANGKALPINANG - Pengaruh video porno yang gampang diakses melalui internet maupun kaset yang dijual secara diam-diam di sejumlah tempat menjadi salah satu penyebab pergaulan bebas (free sex). Akibatnya tentu bisa ditebak, jika terjadi kehamilan diluar nikah maka pasangan bisa berbuat nekad berusaha menggugurkan kandungannya.

Diduga, untuk mendapatkan obat aborsi tersebut tidaklah susah karena disinyalir beredar di tempat penjualan obat. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menghimbau Dinkes di seluruh Kabupaten/Kota di Babel agar dapat memantau peredaran obat penggugur kandungan atau aborsi yang ditakutkan beredar luas di tengah masyarakat dan dijual bebas di apotek-apotek.

"Kepada masyarakat dengan adanya informasi obat-obatan itu, kita  minta sebaiknya jangan diikuti. Yang mana memakai obat-obatan, tanpa mengawasan dari dokter yang ahlinya atau spesialis, akan sangat membahayakan. Maka dari itu, kita himbau kepada pemerintah kabupaten/kota melalui dinas kesehatannya dapat memantau peredaran obat aborsi ini sehingga jangan sampai beredar luas di tengah masyarakat," ujar Pjs Kepala Dinkes Babel, Burhasan kepada wartawan.

Burhasan menambahkan, untuk di Babel sementara ini belum ada laporan yang masuk berkenaan dengan peredaran obat-obatan tersebut. "Dinkes Babel dalam hal ini hanya sebatas memberi himbauan, sebab pengawasan terhadap apotek ini adalah kewenangan dinas kesehatan masing-masing di kabupaten/kota dari sisi wilayahnya. Makanya kita menyampaikan untuk selalu memberi pengawasan kepada apotek agar obat-obatan tersebut tidak terjual bebas. Dan alhamdulillah sejauh ini belum ada laporan masuk ke kita," tandasnya seraya mengharapkan kerjasama baik dari masyarakat maupun media untuk menginformasikan ke pihaknnya jika menemukan indikasi tersebut.

PANGKALPINANG - Pengaruh video porno yang gampang diakses melalui internet maupun kaset yang dijual secara diam-diam di sejumlah tempat menjadi salah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News