Diduga Tercemar Limbah, Kali Bekasi Hitam dan Berbau Busuk

Diduga Tercemar Limbah, Kali Bekasi Hitam dan Berbau Busuk
Air Kali Bekasi hitam dan berbau busuk. Foto: Istimewa/rmco

Warga lainnya, Ibnu, mempertanyakan keseriusan pemerintah daerah menindak tuntas pabrik pencemar kali. “Yang harus dituntaskan hulunya. Pabrik-pabrik pencemar, yang membuang limbah langsung ke kali. Itu yang harus ditindak,” desak Ibnu.

Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi-Cikeas (KP2C) Puarman menduga, banyak oknum pelaku industri tidak bertanggung jawab membuang limbah ke Sungai Cileungsi, hulu Kali Bekasi. Masalah limbah ini sudah sering diadukan KP2C ke Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi maupun Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor.

“Buangnya malam hari. Menghindari pemantauan yang petugas maupun warga setempat. Persoalan memang sudah lama,” ujanya.

Untuk itu, Puarman berharap, Pemerintah Provinsi Jawa Barat turun tangan mengatasi persoalan limbah ke sungai ini. Sebab, sampai saat ini belum ada penindakan yang membuat pelaku industri jera.

BACA JUGA: Kali Bekasi Tercemar, Dinas Lingkungan Hidup Sebar Tim Katak

Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Kustantinah Puji Wahyuni mengakui telah berkoordinasi dengan pemerintah Kabupaten Bogor. Sebab, perusahaan yang terindikasi membuang limbah dan mencemari kali berada di kabupaten ini.

“Tim dari kami hanya menelusuri keberadaan sumber limbah tersebut dan kami tidak bisa masuk untuk mengawasi karena bukan wilayah kita, makanya kita koordinasi. Kami minta pemerintah Bogor untuk menindaknya,” kata Kustantinah.

Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya berjanji akan mengecek perusahaan dan pabrik yang berdiri di sepanjang Sungai Cileungsi, Kabupaten Bogor. Ketua Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya Teguh Nugroho menyatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap 40 Instalansi Pengolahan Air Limbah (IPAL) perusahaan pada 2018.

Tercemarnya Kali Bekasi, menurut Ahmadin, karena aliran air dari Sungai Cileungsi di Kabupaten Bogor mulai terjadi sejak 2016 lalu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News