Didukung Benih Berkualitas, Bawang Putih Lokal Berkembang Pesat di Temanggung

Didukung Benih Berkualitas, Bawang Putih Lokal Berkembang Pesat di Temanggung
Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto saat mengunjungi sentra produksi bawang putih di Temanggung. Foto: Humas Ditjen Hortikultura Kementan.

Sebagai contoh di pabrik kerupuk di Temanggung, permintaan mencapai 2 kuintal per minggu. Hal itu karena aromanya disinyalir lebih kuat 2-3 kali lipat dibanding bawang impor dan membuat rasa masakan semakin nikmat.

Hal itu yang membuat Kementan akan terus mengembangkan kawasan pertanaman bawang putih, tidak hanya di sentra tetapi ke wilayah non-sentra lainnya di seluruh Indonesia.

Dijelaskan Anton, data BPS menunjukkan terdapat kenaikan produksi 4 kali lipat dari sebelumnya hanya berkisar 20 ribu ton bawang putih per tahun menjadi 80 ribu ton per tahun.

Pakar Bidang Lingkungan Universitas Putra Malaysia itu menyebutkan adanya perubahan yang signifikan pada pertanaman bawang putih di Temanggung.

"Jadi, setahun yang lalu waktu saya ke sini, benih bawang putih itu siungnya kecil-kecil, tetapi kalau sekarang ini saya jamin, saya yakin tidak kalah dengan bawang putih produksi luar," ucap Anton ditemui di lahan pertanaman bawang putih Desa Bansari, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung.

Terlebih lagi, katanya, rasanya bawang putih lokal jauh lebih wangi daripada produk impor. Oleh karena dia meyakini suatu saat nanti bawang putih lokal siungnya akan makin bagus.

"Jadi, saya sarankan kepada petani saat menanam bawang putih, harus memilih yang siungnya besar, siung yang kecil jangan ditanam," ujar Anton.

Petani yang juga penangkar benih bawang putih di Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing bernama Siswanto mengaku sangat antusias menanam benih lokal itu. Sebab, selain pertumbuhannya bagus, nilai bisnisnya juga menjanjikan.

Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto optimis ketersediaan bawang putih hingga lebaran Idulfitri dan Iduladha mencukupi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News