Didukung Para Tokoh Muhammadiyah, Anies Ingin Gerakan Perubahan Terus Meluas
jpnn.com, JAKARTA - Pasangan calon Anies Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar (AMIN) semakin percaya diri menatap Pilpres 2024. Sebab dukungan dari berbagai kalangan terus berdatangan untuk pasangan nomor urut 1 itu.
Bahkan, Garda Matahari yang sejak jauh-jauh hari memberikan dukungan semakin mempertegas komitmen mereka untuk memenangkan pasangan Anies-Muhaimin.
Komitmen tersebut terlihat saat acara bertajuk 'Silaturahmi Nasional Garda Matahari', Jumat (1/12).
Koordinator Nasional Garda Matahari sekaligus pengurus PP Muhammadiyah Azrul Tanjung menyatakan, kelompok yang dipimpinnya merupakan kumpulan tokoh utama Muhammadiyah.
Hal tersebut menunjukkan bahwa secara tidak langsung keluarga besar Muhammadiyah mendukung pasangan AMIN.
"Walaupun jumlahnya (tokoh Muhammadiyah yang bergabung ke dalam Garda Matahari) sedikit, tapi ini merupakan tokoh-tokoh utama yang dalam tanda kutip mewakili mayoritas Muhammadiyah. Jadi walaupun ini tidak resmi dari Muhammadiyah, tapi ini representatif (dari Muhammadiyah)," tegas Azrul Tanjung yang disambut tepuk tangan sekaligus gelak tawa oleh semua hadirin termasuk Anies dan Gus Imin.
Anies yang diminta memberi sambutan kembali menyampaikan gagasan perubahan menuju Indonesia berkeadilan yang selama ini digaungkannya.
Menurut gubernur DKI periode 2017-2022 itu, negara harus berlaku adil pada semua kelompok masyarakat.
Garda Matahari yang sejak jauh-jauh hari memberikan dukungan semakin mempertegas komitmen mereka untuk memenangkan pasangan Anies-Muhaimin
- Anies Gelar Acara Pembubaran Tim Pemenangan, Ada Ketum Pendukung yang Tak Hadir, Siapa?
- Kedekatan Putri Zulhas & Verrell Bramasta Jadi Sorotan, Banyak Dukungan
- Suryan Widati Sandang Gelar Doktor Manajemen Pendidikan Islam UMJ, Begini Disertasinya
- Tingkat Partisipasi Pemilih di Jakarta Turun saat Pemilu 2024
- Gelar Aksi di Depan Kedubes AS, Laskar Garuda Bersuara Minta LSM IFES Angkat Kaki dari RI
- MPKS PP Muhammadiyah Dorong Ekosistem Inklusif untuk Para Difabel