Digitalisasi UMKM, Dupa Merta Pudak Wangi Tabanan Kian Harum

Digitalisasi UMKM, Dupa Merta Pudak Wangi Tabanan Kian Harum
Deretan produk dupa yang diproduksi rumah produksi Dupa Merta Pudak Wangi. Foto: Source for JPNN

jpnn.com, BALI - Gencarnya kemajuan teknologi di era digital dimanfaatkan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mempromosikan dan menjual produknya.

Ni Made Rini Wahyuni, pendiri usaha dupa Merta Pudak Wangi di Tabanan Bali, mengaku awalnya hanya menjadi reseller produk dupa ternama lalu dijual secara online lewat fanpage di Facebook, 2017 silam.

Untuk menarik minat pembeli, Bu Ade-panggilan akrabnya-menuliskan kata-kata guna mensugesti orang agar membeli dupa.

Hasilnya, dupa kulakan itu ludes terjual dalam tiga hari.

Berawal dari reseller kelas teri, Bu Ade kini menjadi pelaku e-commerce di berbagai platform media sosial mulai Instagram, Tokopedia, Shopee hingga Tiktok Shop.

Dupa yang dijual bukan lagi milik produk orang lain.

Enam bulan menjadi reseller, Bu Ade baru belajar membuat dupa sendiri yang kini diberi brand Merta Pudak Wangi.

Tiga tahun masa pandemi Covid-19 bisa dikatakan menjadi berkah bagi usahanya. Sebab banyak orang yang beradaptasi untuk belanja secara online.

Ni Made Rini Wahyuni, pendiri usaha dupa Merta Pudak Wangi memanfaatkan teknologi digital untuk memasarkan produknya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News