Digoyang Kasus Khashoggi, MBS Malah Makin Kuat

Digoyang Kasus Khashoggi, MBS Malah Makin Kuat
Pangeran Muhammad bin Salman di Future Investment Initiative. Foto: IFF

"Kini saya pikir dia (Jubeir) dipakai sebagai kambing hitam dalam masalah (Khashoggi) ini," terang Marwan Kabalan, kepala analisis kebijakan di Arab Cener for Research and Policy Studies, seperti dikutip Al Jazeera.

Pembunuhan Khashoggi itu juga membuat peran Saudi di perang Yaman disoroti. Beberapa negara bahkan sampai menghentikan penjualan senjata ke Saudi. Di antaranya, Jerman, Finlandia, dan Denmark.

"Anda tidak bisa memisahkan Khashoggi dari perkembangan apa pun (di Saudi), meski reshuffle pemerintah biasanya memang terjadi empat tahun sekali," tegas pengamat di Gulf Research Centre Mohammed Alyahya.

MBS yang dituding sebagai dalang di balik pembunuhan justru tak tersentuh dalam perombakan itu. Politikus 33 tahun tersebut tetap menjabat menteri pertahanan dan wakil perdana menteri Saudi. Posisinya saat ini justru kian kuat. Sebab, orang-orang dekatnya justru mendapat promosi kenaikan jabatan.

Raja Salman juga menunjuk Pangeran Abdullah bin Bandar bin Abdulaziz untuk menggantikan Pengeran Khaled bin Ayyaf sebagai kepala Garda Nasional.

Kepala keamanan umum diserahkan ke Jenderal Khalid bin Qirar Al Harbi. Posisi penasihat keamanan nasional diberikan kepada alumnus Harvard Musaed Al Aiban.

Turki Al Sheikh yang dikenal dekat dengan MBS dipindah posisi dari kepala komite olahraga menjadi kepala komisi entertainment. Orang-orang tersebut diharapkan bisa memoles wajah Saudi.

"Tak satu pun menyebut posisi putra mahkota. Sebaliknya (reshuffle), ini justru menguatkannya," terang pengamat senior di S. Rajaratnam School of International Studies James Dorsey.

Kasus Jamal Khashoggi berimbas reshuffle besar-besaran pejabat Saudi. Anehnya, Pangeran MBS yang diduga kuat adalah dalang pembunuhan malah untung besar

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News