Diguyur Hujan Deras, Tak Halangi Warga Salat Tarawih di Masjid

Diguyur Hujan Deras, Tak Halangi Warga Salat Tarawih di Masjid
KHUSYUK: Pelaksanaan salat Tarawih perdana di Masjid Agung Jawa Tengah, Jumat (26/5) malam. Foto NURCHAMIM/JAWA POS RADAR SEMARANG/JPNN.com

Meski kultum ditiadakan, lanjut dia, animo masyarakat tetap tidak menurun. Sebab, imam yang memimpin salat adalah ulama yang memiliki kapasitas dan kapabilitas di bidangnya.

Dari tiga imam di MAJT, semua hafidz alias penghafal Alquran. Bahkan pernah juara di tingkat nasional maupun internasional.

”Keheningan dan lantunan merdu ayat-ayat Alquran ini bisa menggantikan kultum. Dalam sehari kira-kira ada sekitar 4.000 sampai 5.000 jamaah yang datang, dan meningkat dua kali lipat saat akhir pekan,” jelasnya.

Sementara itu, tarawih keliling (tarling) hari pertama Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi digelar di Masjid Agung Kota Semarang atau Masjid Kauman.

Bertindak sebagai imam salat, KH Abdul Razak Al Hafidz, dengan kultum yang disampaikan Ketua MUI Kota Semarang Prof Dr Erfan Soebahar.

Dalam kegiatan tarling tersebut, Wali Kota Semarang Hendrar Prihardi bersama Muspida Kota Semarang sempat menekan tombol tanda dimulainya Ramadan.

Wali kota mengaku, telah bekerja sama dengan Polrestabes Semarang dalam menindak tegas warga yang diketahui menimbun kebutuhan pokok sehari-hari. Ia mengajak masyarakat Kota Semarang agar tidak konsumtif pada bulan puasa ini.

”Makanan jangan berlebihan, sehingga menjadi mubazir karena tidak dimakan. Karena biasanya saat Ramadan, semua makanan dan buah-buahan akan dibeli. Padahal ketika masuk waktu buka puasa, makanan yang banyak itu tidak dimakan karena sudah kenyang,” bebernya.

Tarawih perdana, Jumat (26/5), Kota Semarang, Jawa Tengah diguyur hujan deras. Namun, niat warga untuk menjalankan ibadah di bulan suci tak surut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News