Dihantam Ombak, Nelayan Hilang

Dihantam Ombak, Nelayan Hilang
Dihantam Ombak, Nelayan Hilang
Tak hanya menyebabkan nelayan hilang, aksi ganas gelombang ini pun ikut berimbas abruknya dua pumboat milik Heskia Makasifate (40) warga Kampung Mahumu  dan Eliser Manangsang (30) warga Kampung Matutuang. Pumboat yang di parkir di pinggiran pantai Tidore Tahuna ini hancur dihantam gelombang. Akibatnya sembako yang ada di dua pumboat tersebut yang rencana akan dibawa ke pulau Matutuang, lenyap.

Menyikapi hal ini Bupati Sangihe Drs HR Makagansa MM langsung turun tangan. Orang nomor satu di Sangihe ini memerintahkan SKPD terkait dan pemerintah kecamatan melakukan langkah proaktif. "Pencarian warga hilang harus terus dilakukan," tegas Makagansa.

Sementara di Sitaro, imbas cuaca buruk buruk ini berakibat fatal bagi Espin Esah (54), warga Siau. Wanita yang kesehariannya berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini jadi korban tumbangnya pohon di samping rumahnnya. Kejadian itu terjadi pukul 07.00 Wita kemarin, saat korban sedang memasak di rumahnya yang bersebelahan dengan pelabuhan Ulu Siau. Saat angin kencang, pohon roboh dan menghantam dapur milik korban. "Kejadian ini murni akibat bencana alam,"ujar Kanit Reskrim Polsek Siau Timur, Ipda Verry Liwutang, kemarin.(mnd/awa/jpnn)

SANSIROTAL - Cuaca buruk yang melanda wilayah Kabupaten Sangihe, Sitaro dan Talaud, Provinsi Sulawesi Utara memakan korban. Dikson Bomboa (40), nelayan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News