Diharapkan Nilai Kerja Sama Indonesia dan Maroko Meningkat

Diharapkan Nilai Kerja Sama Indonesia dan Maroko Meningkat
Ketua DPR Bambang Soesatyo saat menerima Duta Besar Maroko untuk Indonesia Quadia Benabdellah di ruang kerja Ketua DPR, Jakarta, Kamis (19/4). Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI Bambang Soesatyo menegaskan kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Maroko harus mendapat perhatian serius.

Pasalnya, dalam tiga tahun terakhir, nilai perdagangan kedua negara terus mengalami penurunan.

“Pada tahun 2015 nilai perdagangan Indonesia dan Maroko tercatat sebesar 214,32 juta US dollar. Lalu 2016, menurun menjadi 157,94 juta US dollar. Kemudian pada 2017 kembali menurun menjadi 154,80 juta US dollar,” ujar Bamsoet saat menerima Duta Besar Maroko untuk Indonesia Quadia Benabdellah di ruang kerja Ketua DPR, Jakarta, Kamis (19/4).

Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Ketua Komisi I DPR RI Satya Widya Yudha, anggota Fraksi Partai Golkar Mukhamad Misbakhun serta anggota Fraksi Partai Nasdem Ahmad Sahroni.

Bamsoet berharap kerja sama perdagangan Indonesia dan Maroko bisa ditingkatkan di tahun mendatang. Para pelaku bisnis dari kedua negara perlu dilibatkan lebih intens.

Kedua negara juga perlu segera merundingkan Preferential Trade Agreement untuk mendukung peningkatan kerja sama perdagangan.

“Banyak kerjasama perdagangan yang bisa Indonesia dan Maroko lakukan. DPR akan mendorong pemerintah untuk segera merealisasi kerjasama perdagangan di bidang pupuk fosfat sesuai kesepakatan antara pemerintah Indonesia dan Maroko tahun lalu. Kerjasama di bidang energi terbarukan juga akan coba kita jajaki,” papar Bamsoet.

Mantan Ketua Komisi III DPR ini mengapresiasi investasi yang dilakukan oleh perusahaan asal Maroko di Indonesia.

Para pelaku bisnis dari kedua negara perlu dilibatkan lebih intens agar kerja sama perdagangan Indonesia dan Maroko bisa ditingkatkan di tahun mendatang.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News