Dijatah 30 Persen Saham Inalum, Sumut Harus Siapkan Rp2,8 T

Dijatah 30 Persen Saham Inalum, Sumut Harus Siapkan Rp2,8 T
Dijatah 30 Persen Saham Inalum, Sumut Harus Siapkan Rp2,8 T

Jika konsorsium BUMD yang dibentuk pemda akhirnya menggandeng perusahaan milik   Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan, yakni PT Toba Sejahtera, dana yang harus disiapkan itu bisa tertangani.

Pasalnya, jauh hari, mantan menteri perindustrian kelahiran Simanggala, Tapanuli, itu sudah menyatakan kesiapan dana US$ 700 juta, yang dipersiapkan untuk mengakuisisi 58,87 persen saham PT Inalum.

Luhut menjelaskan, dana sebesar itu akan dikucurkan oleh dua bank, yakni Deutsche Bank dan BNP Paribas. "Komitmen pendanaan dari dua bank itu sudah dalam bentuk pernyataan tertulis," ujar Luhut Panjaitan kepada koran ini, 30 Juni 2011.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS), Marwan Batubara, secara tegas menyatakan penolakannya terhadap usulan keterlibatan PT TS dalam pengelolaan PT Inalum pascahabisnya kontrak dengan Jepang pada 2013 mendatang. Sejumlah alasan dikemukakan mantan Ketua Kaukus Anti Korupsi Dewan Perwakilan Daerah (DPD) itu.

Pertama, kemampuan PT TS diragukan. "Dengan latar belakang dan kemampuan teknis operasional yang dimiliki, kita tidak yakin bahwa TS akan mampu menjalankan fungsinya," ujar mantan anggota DPD itu dalam seminar bertema "Pengelolaan Saham Inalum: Oleh Negara untuk Rakyat" di gedung DPR, Senayan, Jakarta, 23 Juni 2010 silam.

Alasan kedua, lanjut Marwan, model kerjasama pemda dengan pihak swasta, di banyak daerah sudah terbukti hanya menguntungkan piha swastanya saja, sedang pemda lagi-lagi tidak banyak mendapatkan keuntungan. Dia memberi contoh kasus kerjasama pemda NTB dengan PT Newmont Nusa Tenggara (PT NNT), juga dalam kasus Blok Cepu. (sam/jpnn)

 


JAKARTA - Pemprov Sumut dan 10 kabupaten/kota yang ada di sekitar Danau Toba paling banter hanya mendapat jatah saham PT Indonesia Asahan Aluminium


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News