Dikaji, Pemanfaatan Tiang Monorel untuk Busway Layang

Proyek Mangkrak Ganggu Estetika Kota

Dikaji, Pemanfaatan Tiang Monorel untuk Busway Layang
Dikaji, Pemanfaatan Tiang Monorel untuk Busway Layang
"Kalau prosesnya lancar, pembangunan jalan layang khusus busway dengan memanfaatkan tiang monorel ini dapat dimulai pada 2012 dan selesai pada 2014," ujarnya.

Untuk armada yang bisa dioperasikan, lanjut Pristono, kemungkinan mencapai 50 unit bus gandeng, dengan kapasitas 180 penumpang per unit. Busway layang ini tipe jalurnya melingkar, dengan 16 titik halte dan 12 titik di antaranya untuk transfer ke koridor lain. Untuk halte busway layang, kemungkinan berada di kawasan Bunderan Senayan, Gelora Bung Karno, Polda, SCBD, Bank Niaga, Plaza Senayan, Pejompongan, Karet, Sudirman, Palmerah, dan Setiabudi Utara.

Kemudian, di Kementerian Kesehatan, Kuningan Timur, Satria Mandala, Kuningan Madya, GOR Sumantri, dan Casablanca. "Ini  sesuai rencana jalur pada proyek monorel," terangnya.

Sayangnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan, mengaku kurang sepakat dengan pemanfaatan tiang monorel untuk jalur busway layang. Sebab, hal tersebut akan sangat berisiko karena dari awal pembangunannya tiang itu bukan diperuntukkan sebagai jalur busway. "Jangan terlalu gegabah memanfaatkan tiang monorel untuk jalur busway, itu sangat birisiko," ujarnya.

JAKARTA - Ketika warga ibu kota ditanya soal mangkraknya tiang monorel, jawabannya barangkali cuma satu: bikin sepet mata. Tiang-tiang itu telah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News