Dikecewakan Dunia Aktivis, Suciwati Membuka Usaha

Sebagian Keuntungan untuk Korban Pelanggaran HAM

Dikecewakan Dunia Aktivis, Suciwati Membuka Usaha
Suciwati di toko suvenirnya. Foto: Malang Post/JPNN.
Dalam rangka menjaga idealisme itu pula, Suciwati tidak menjual satu pernik pun bermotif Munir. Padahal, di Jakarta pernah beredar kaus atau pin bergambar Munir di kalangan tertentu. "Enggak ada. Saya berpikir, dengan menjual itu, berarti menjual dia (Munir)," tambahnya.

Suciwati menyebut, modal untuk membuka usaha yang tentu tidak sedikit itu berasal dari tabungan pribadi. "Saya kan punya tabungan, saya juga pernah bekerja," ungkap  Suci yang pernah bekerja di bagian keuangan sebuah perusahaan swasta dan pernah pula berpengalaman sebagai guru itu. (*/ttg/ito/jpnn)

Suciwati sengaja kembali ke Malang dan membuka usaha untuk menjaga jarak dengan banyak rekan aktivis yang dia nilai telah menggadaikan idealisme.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News