Dikritik, Pelesiran Jalan Terus

Anggaran Tahun Depan Malah Lebih Gendut

Dikritik, Pelesiran Jalan Terus
Koordinator Advokasi dan Investigasi Sekretariat Nasional Forum Nasional untuk Transparansi Anggaran (Seknas Fitra) Ucok Sky Khadafi membeber anggaran perjalanan ke luar negeri anggota DPR, beberapa hari lalu. Dari data terlihat, anggaran perjalanan luar negeri Presiden SBY tertinggi. (Foto: Ferry Pradolo/Indopos)
JAKARTA -- Kerasnya kritik publik terhadap maraknya "pelesiran" pejabat negara dengan dana APBN belum mendapat respons positif. DPR dan pemerintah masih menutup mata. Bukannya mengevaluasi serius semua agenda perjalanan kunker dalam negeri dan luar negeri, mereka justru mengajukan anggaran kunker yang jauh lebih besar untuk tahun depan.

Bila tahun ini total anggaran perjalanan dinas itu adalah Rp 19,5 triliun, pada 2011 mereka mengajukan Rp 20,9 triliun. "Padahal, setiap tahun dalam rangka pembahasan anggaran, presiden selalu meminta kementerian dan lembaga menghemat belanja perjalanan, tapi praktiknya justru meningkat. Ini menunjukkan imbauan penghematan masih sebatas retorika," kata Sekjen Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Yuna Farhan di Jakarta kemarin (20/9).

Dia juga pesimistis DPR mampu melakukan pressure kepada pemerintah untuk merasionalisasi anggaran perjalanan dinas. "Sebab, DPR juga berfoya-foya dengan melakukan berbagai kunjungan ke luar negeri," kritiknya.

Yuna membeberkan data. Menurut dia, dalam tiga tahun terakhir, belanja perjalanan terus meningkat tajam. Dari Rp 11,1 triliun pada 2008 dan Rp 15,1 triliun pada 2009 menjadi Rp 19,5 triliun pada 2010. "Pada 2011 belanja perjalanan direncanakan menjadi Rp 20,9 triliun," ungkap Yuna lantas menggeleng-gelengkan kepalanya.

JAKARTA -- Kerasnya kritik publik terhadap maraknya "pelesiran" pejabat negara dengan dana APBN belum mendapat respons positif. DPR dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News