Dikritik, Pelesiran Jalan Terus
Anggaran Tahun Depan Malah Lebih Gendut
Selasa, 21 September 2010 – 07:14 WIB

Koordinator Advokasi dan Investigasi Sekretariat Nasional Forum Nasional untuk Transparansi Anggaran (Seknas Fitra) Ucok Sky Khadafi membeber anggaran perjalanan ke luar negeri anggota DPR, beberapa hari lalu. Dari data terlihat, anggaran perjalanan luar negeri Presiden SBY tertinggi. (Foto: Ferry Pradolo/Indopos)
"Kalau saja pemerintah dan DPR mau memotong anggaran belanja perjalanan, setengahnya saja, kita tidak perlu berutang untuk program penanggulangan kemiskinan, seperti BOS dan PNPM, sebesar Rp 7,4 triliun itu," sesalnya.
Di gedung parlemen, Wakil Ketua DPR Pramono Anung mengakui anggaran Rp 19,5 triliun untuk kunjungan kerja pemerintah, termasuk presiden dan DPR, pada 2010 terlalu besar. "Saya secara pribadi terkejut dengan angka itu," kata Pram, begitu dia biasa disapa, kemarin (20/9). Menurut dia, kegiatan kunker adalah proses yang perencanaannya cukup lama.
Tanpa bermaksud membela, lanjut dia, sebenarnya proses kunker itu harus dilihat secara proporsional. Memang, ada kunker luar negeri yang tidak memberikan manfaat. "Namun, tidak semua studi banding (luar negeri) itu salah," ujar Pram.
Dia mencontohkan, evaluasi itu dilakukan dengan tidak memaksa setiap pembahasan RUU melalui studi banding ke luar negeri. Namun, jika memang perlu, kunker ke luar negeri juga harus dilakukan. Hal itu penting demi membandingkan kemajuan yang sudah dicapai negara lain dalam sejumlah objek RUU. "Kita juga tidak boleh seperti katak dalam tempurung," ujarnya.
JAKARTA -- Kerasnya kritik publik terhadap maraknya "pelesiran" pejabat negara dengan dana APBN belum mendapat respons positif. DPR dan
BERITA TERKAIT
- Kapolda Sumbar Perintahkan Usut Tuntas Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
- Pencari Kerja Padati Job Fair Jakarta 2025, Ada 12 Ribu Lowongan Pekerjaan Tersedia
- Kala Bhikkhu Thudong Singgah di Masjid Agung Semarang: Wujud Persaudaraan Lintas Iman
- Menko Polkam: Pemerintah Bentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme & Ormas Meresahkan
- Masukan Buat Prabowo dari Innovation Summit Southeast Asia 2025
- B2W Capai 80 Persen Target Kuartal I 2025, Siapkan Revitalisasi 15 Korwil se-Indonesia