Dilarang Bu Susi, Jual Beli Sembunyi-sembunyi

Dilarang Bu Susi, Jual Beli Sembunyi-sembunyi
Nelayan. Ilustrasi Foto: Yerry Novel/JPNN.com

Saat ditanya apakah bungkusan plastik tersebut ikan yang mau dijual, spontan dia menyebut itu adalah benur.

Nelayan yang bercelana pendek dan berkalung sarung itu lantas bergegas menemui seseorang di parkiran, yang sudah menunggunya di sepeda motor. Tanpa banyak bicara, bungkusan plastik tersebut berpindah tangan.

Salah seorang nelayan yang enggan disebutkan namanya itu menyatakan, jual beli benur lobster dari nelayan ke pengepul memang dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

”Begitu nelayan datang, ada orang khusus yang mengambil benur,” bebernya.

Selain menggunakan kantong plastik, para nelayan biasanya memakai wadah bekas air mineral sebagai tempatnya.

Karena ukuran benur cukup kecil, botol plastik bekas air mineral yang berukuran satu liter saja bisa menampung hingga ratusan benur lobster.

Di kawasan Sendangbiru saja, sedikitnya ada tiga orang yang menjadi pengepul.

Mereka disebut-sebut sudah memiliki buyer (pembeli) dari luar kota yang langsung datang saat jumlah benur yang ditampung telah mencapai ribuan ekor.

Banyak nelayan di Pantai Malang Selatan yang memburu benur (benih) lobster, dalam dua bulan terakhir ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News