Dilarang Bu Susi, Jual Beli Sembunyi-sembunyi

Dilarang Bu Susi, Jual Beli Sembunyi-sembunyi
Nelayan. Ilustrasi Foto: Yerry Novel/JPNN.com

”Sudah dua bulan terakhir, banyak yang mencari benur (bibit) lobster. Dalam semalam, mereka yang beruntung bisa mendapatkan hingga ratusan ekor benur,” terang salah seorang nelayan, warga Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang itu.

Dalam keremangan malam menjelang dini hari, Jawa Pos Radar Malang melihat tiga nelayan yang menumpang perahu tempel, merapat di dermaga lama Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pondokdadap.

Seorang nelayan yang duduk paling depan tampak resah. Beberapa kali dia mengurungkan niatnya mengangkat bungkusan plastik, meski perahunya sudah bersandar.

Penyebabnya, ada tiga pemuda di bibir dermaga yang sudah menunggunya untuk turun dari perahu karena ingin membeli ikan.

Setelah lima menit berlalu, tiga pemuda tersebut akhirnya merasa kehadiran mereka tak diinginkan nelayan itu. Mereka pun beringsut pergi.

Mengetahui ’pengganggu’ telah pergi, nelayan yang sudah mengangkat plastik itu langsung naik ke dermaga dan menuju parkiran sepeda motor.

Radar Malang sempat mengikuti nelayan yang menenteng plastik di tangan kanan dan seekor lobster di tangan kirinya itu.

”Lobsternya apa mau dijual, Mas?” Pertanyaan Jawa Pos Radar Malang itu pun buru-buru dijawab tidak.

Banyak nelayan di Pantai Malang Selatan yang memburu benur (benih) lobster, dalam dua bulan terakhir ini.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News