Dimas Oky Nugroho: Pelatihan Kader Bangsa Persiapkan Regenerasi Kepemimpinan

Dimas Oky Nugroho: Pelatihan Kader Bangsa Persiapkan Regenerasi Kepemimpinan
Course Leader dan Founder Kader Bangsa Fellowship Program, Dimas Oky Nugroho saat menutup penyelenggaraan acara KBFP Angkatan 9. Foto: dok pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Besarnya populasi anak muda di Indonesia hari ini perlu diimbangi dengan penguatan kapasitas, integritas dan komitmen sosial serta kebangsaan, khususnya para pemimpin muda yang tersebar di berbagai daerah.

Isu penguatan kapasitas pemimpin muda menjadi fokus dari sekolah kepemimpinan dan kebangsaan Kader Bangsa Fellowship Program yang telah berlangsung sejak tahun 2011 lalu.

Hal ini disampaikan oleh Course Leader dan Founder Kader Bangsa Fellowship Program, Dimas Oky Nugroho saat menutup penyelenggaraan acara KBFP Angkatan 9 dengan tema ‘Menyongsong Era Transformasi dan New Normal, Menuju Generasi Baru Kepemimpinan Indonesia’, Jumat (8/10).

“Tahun ini dan tahun-tahun mendatang adalah momentum bagi anak muda Indonesia untuk semakin bergerak, tampil dan memimpin berbagai inisiatif baik di berbagai sektor, sosial ekonomi, politik, dan sosial budaya. Pelatihan KBFP ini ingin membantu negara dan para anak mudanya agar bersiap untuk berkiprah, jangan sampai mereka hanya menjadi penonton dalam proses pembangunan”, ujar Dimas.

Apalagi, menurut Dimas, regenerasi kepemimpinan adalah sebuah keniscayaan dalam sejarah. Dibutuhkan persiapan, kolaborasi dan pemahaman antara lintas generasi agar proses berbangsa dan bernegara berlangsung secara harmoni, produktif dan berkelanjutan.

“Kita semua harus menyiapkan anak-anak muda kita agar siap dalam memimpin era transformasi ini. Tentunya harus bekerja sama dengan seluruh potensi bangsa, termasuk generasi senior dan para pemimpin hari ini agar juga bersiap. Pemimpin yang baik adalah yang mempersiapkan anak-anak bangsanya menjadi the next leader sekaligus memastikan agenda-agenda kemajuan dan persatuan bangsa dapat terus dilanjutkan,” ujar Mantan Staf Khusus Kantor Kepresidenan ini.

Dengan berakhirnya sekolah kepemimpinan KBFP Angkatan 9, Dimas meminta para pemimpin muda dapat bersinergi dan berkolaborasi untuk ide-ide produktif yang tidak hanya bermanfaat pada individu atau kelompok, namun masyarakat dan negara bangsa.

“Saat ini kita sudah tidak bisa bekerja dengan ego sektoral, ini saatnya anak muda berkolaborasi dan bersinergi untuk memanfaatkan dan memaksimalkan peluang puncak bonus demografi di 2030 mendatang. Targetnya adalah Indonesia menjadi lebih baik, lebih damai, toleran, dan bersatu, demokratis, juga lebih maju dan sejahtera sebagaimana janji proklamasi harus bisa kita wujudkan secara bersama,” ujar Dimas.

Besarnya populasi anak muda di Indonesia hari ini perlu diimbangi dengan penguatan kapasitas, integritas dan komitmen sosial serta kebangsaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News