Din Syamsuddin Cerita Didatangi Sukmawati Soal Puisi

Din Syamsuddin Cerita Didatangi Sukmawati Soal Puisi
Din Syamsuddin. Foto: Fathra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Prof Din Syamsuddin mengungkap cerita ketika dia didatangi oleh Sukmawati Sukarnoputri pada Selasa, 3 April lalu, di kantornya daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Menurut Din, perempuan yang akrab disapa dengan panggilan Sukma, datang mengemukakan masalah puisi berjudul Ibu Indonesia yang menjadi polemik di masyarakat, utamanya umat Islam.

"Pada pertemuan itu Ibu Sukmawati meminta izin kepada saya untuk dia memperdengarkan puisi itu, dan dibaca lagi, dan kemudian diminta tanggapan," kata Din di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (5/4).

Setelah mendengar bait-bait puisi yang dibacakan ulang oleh Sukmawati, Din yang merupakan utusan khusus presiden untuk dialog dan kerja sama antaragama dan peradaban pun menyampaikan pandangannya secara objektif.

Kepada budayawati itu, Din mengatakan bahwa sebagai karya sastra, puisi itu memang bersifat nisbi, karena itu hasil cipta rasa karya manusia yang sering abstrak bermain dengan kata-kata, penuh dengan perlambang. Sehingga sangat mungkin akan diterima secara beragam oleh audiens.

“Tentu ada yang setuju, senang tidak senang dan ada yang tersinggung, itu wajar," tukas mantan ketua umum PP Muhammadiyah ini.

Kemudian, Din menyampaikan bahwa dari beberapa bait puisi itu ada yang potensial menimbulkan ketersinggungan, terutama ketika ada komparasi antara sesuatu dengan sesuatu yang kebetulan menjadi tema Islam. Misalnya kosakata cadar dan azan.

Beberapa bait puisi itu ada yang potensial menimbulkan ketersinggungan, ketika ada komparasi antara sesuatu dengan sesuatu yang kebetulan jadi tema Islam.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News