Dinilai Punya Komunikasi Buruk, Jokowi Harus Hati-hati
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat yang juga dosen politik di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Andar Nubowo mengingatkan kedua pasangan calon presiden Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK, agar lebih berhati-hati dalam berkomunikasi, serta bijak menentukan pilihan terhadap orang-orang kepercayaan mereka.
Lebih khusus, Andar menyoroti capres Joko Widodo yang disebutnya tidak punya cara komunikasi yang 'menjual'.
Padahal, ada sebutan bahwa Joko Widodo merupakan sosok yang 'dibentuk' oleh media.
"Tim sukses capres Joko Widodo harus kerja lebih keras lagi memoles Jokowi, agar lebih baik dalam berkomunikasi. Kalau Jokowi nanti jadi presiden tapi komunikasinya tidak baik, rakyat nantinya kecewa juga," kata Andar di di gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Senayan Jakarta, Rabu (4/6).
Jika acara Deklarasi Pilpres Damai yang diselenggarakan KPU di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (3/6) malam secara resmi masuk sebagai ajang penilaian, menurut Andar, sudah jelas sekali siapa yang menang.
Andar mengingatkan lagi, mantan Walikota Surakarta itu harus cepat memoles penampilan komunikasinya.
"Jika tiba saatnya media jenuh dengan penampilan komunikasi Jokowi, maka selesai juga Jokowi ini. Karena itu dia dan timses-nya harus terus memperbaiki diri," pintanya.
Sementara terkait pengangkatan para pembantu (menteri) nantinya, Andar juga menilai kedua calon punya pekerjaan berat saat masa itu tiba.
JAKARTA - Pengamat yang juga dosen politik di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, Andar Nubowo mengingatkan kedua pasangan
- Hardiknas 2024, Mbak Rerie: Masalah Pengangkatan Guru Honorer Harus Segera Dituntaskan
- Bea Cukai Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan
- Tegas, Bea Cukai Copot Oknum Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalbar
- Kanwil BC Banten Tuntaskan Penyidikan Perkara Tindak Pidana Cukai, Ada 4 Tersangka
- Presiden Jokowi Senang Produksi Jagung Meningkat di Sumbawa NTB
- KPK Menyita Kantor DPC NasDem di Sumut, Diduga Dibeli Pakai Uang Korupsi