Dinilai Sedang Digoyang, Dahlan: Terserah

Dinilai Sedang Digoyang, Dahlan: Terserah
Dahlan Iskan saat menyampaikan pidato visi misi sebagai peserta konvensi capres Partai Demokrat di depan Media dan tim Ahli yang ditunjuk oleh Komite Konvensi, Senin (6/1) di Sekretariat Komite Konvensi Jl. Pati Unus No. 75, Jakarta Selatan. Foto: Fathra N Islam/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Kisruh kenaikan harga elpiji 12 kg dinilai sebagai salah satu bentuk skenario besar untuk menjatuhkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.

Terlebih di antara peserta konvensi Partai Demokrat, Dahlan dinilai sebagai kandidat yang kuat memenangkan konvensi.

Lalu apa reaksi Dahlan menanggapi penilaian itu? Pria asal Magetan ini hanya melempar senyum dan mengatakan kalau dia tak mau berfikir buruk. "Saya sih enggak pernah su'udzon," ucap Dahlan di Jalan Hang Tuah, Jakarta, Senin (6/1).

Lebih lanjut mantan Dirut PLN itu tak mau ambil pusing soal penilaian itu. Baginya siapa saja sah mengemukakan pendapat. "Ya enggak apa-apa kalau ada penilaian seperti itu, terserah. Saya enggak melarang," tutupnya sembari berlalu.

Diberitakan, Direktur Lingkar Madani Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, menduga ada skenario besar di balik kenaikan harga gas elpiji 12 kg. Salah satunya yakni untuk menjatuhkan Dahlan Iskan.

"Menjadikan nama DI (Dahlan Iskan) tercemar di mata masyarakat luas. Khususnya kelas menengah ke bawah," ujar Ray di Jakarta, Minggu (5/1).

Menurut Ray, DI diduga dijadikan target, tak lepas karena namanya makin kokoh sebagai pemuncak dalam berbagai survei kandidat calon presiden Partai Demokrat. Sementara nama yang digadang-gadang kelompok elit tertentu, tak juga menuai kesan positif di tengah masyarakat. (chi/jpnn)

 


JAKARTA - Kisruh kenaikan harga elpiji 12 kg dinilai sebagai salah satu bentuk skenario besar untuk menjatuhkan Menteri Badan Usaha Milik Negara


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News