Diplomasi Pohon Ala Danjen Kopassus

Diplomasi Pohon Ala Danjen Kopassus
Diplomasi Pohon Ala Danjen Kopassus

“Senyum, sapa, salaman,” ucap Doni sembari bahwa mengawali dengan senyuman, sapaan dan salaman itu sebagai prinsip bersilaturahmi.

Ruang pertemuan di Makopassus pun isi kalimat-kalimat posternya juga sama. “Kopassus: Senyum, Sapa, Salaman.” Lalu adala kata-kata heroik: “Tulus mengabdi untuk bangsa dan negara.” Juga satu lagi, ” Jadilah prajurit yang ahli dalam melakukan hal yang penting!” Semua penuh makna, semua kata itu memercikkan api semangat, menjadi penjaga negeri yang membanggakan.

Doni juga memperkenalkan, perwira-perwira menengahnya, yang tergolong manusia-manusia langka. Tak ada duanya, karena historisnya selalu sukses menjaga misi, mirip cerita dalam film-film “mission impossible” yang selalu berakhir dengan “possible”.

Dia juga memperkenalkan Wadanjen Kopassus, Brigjen TNI Muhammad Herindra yang kecil-kecil tapi “pukulannya” jangan ditanya. “Tim kami ini orang-orang langka yang punya segudang cerita heroik. Dulu, era 80-90-an, kami nyari musuh. Kini di era sekarang, kami nyari kawan,” papar Doni.

Bagaimana dengan sistem teknologi komunikasi Kopassus ke depan? Karena kemampuan iptek tidak bisa diabaikan untuk menganalisa lawan, intelijen, mengukur kekuatan lawan, dan menemukan cara terbaik untuk memukul lawan.

“Teknologi tetap penting, tetapi kita tidak boleh diperbudak oleh teknologi. Individual skill pasukan kami tetap menjadi nomor satu,” tegasnya. (dk)

Don Kardono
Pemimpin Redaksi Indopos


JAKARTA – Danjen Kopassus Mayjen TNI Doni Monardo rupanya punya model diplomasi yang amat khas. Sebut saja, “diplomasi pohon”.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News