Diplomatnya Diusir AS, Putin Malah Mengundang Pesta

Diplomatnya Diusir AS, Putin Malah Mengundang Pesta
Vladimir Putin. Foto; AFP

Dalam siaran televisi nasional itu, Lavrov menepis tuduhan AS tentang peretasan surat elektronik (surel) Democratic National Committee (DNC) demi memenangkan Donald Trump dalam pilpres.

Dia menyatakan bahwa tuduhan tersebut tidak masuk akal. Rusia juga memerintahkan penutupan Anglo-American School di ibu kota. Di sekolah itulah, anak-anak diplomat dan staf Kedutaan Besar AS di Rusia menuntut ilmu.

Selain memerintahkan penutupan sekolah yang menjadi tempat belajar anak-anak diplomat Inggris dan Kanada tersebut, Rusia dikabarkan menutup akses menuju kedutaan besar di Rusia. Tetapi, Kementerian Luar Negeri Rusia membantah kabar tersebut.

Mereka menegaskan bahwa Moskow tidak memerintahkan penutupan sekolah atau akses menuju kedutaan.

Putin yang tidak mau membalas pengusiran diplomat Rusia dengan aksi senada menuturkan bahwa dirinya justru bakal mengundang para diplomat AS ke Kremlin. ’’Kami mengundang mereka semua dan keluarganya menghadiri pesta tahun baru,’’ ujarnya.

Sebanyak 35 diplomat yang Lavrov usulkan masuk daftar persona nongrata itu terdiri atas 31 staf kedutaan di Moskow dan 4 staf konsulat di St Petersburg.

Kemarin Kremlin menyebut keputusan Obama pada Kamis (29/12) sebagai tindakan tidak masuk akal. Apalagi, Moskow selalu membantah tudingan Washington bahwa merekalah yang mendalangi peretasan surel milik para pejabat DNC dan data riset Partai Demokrat terhadap Trump. Namun, Kremlin tidak mengambil tindakan sampai Trump dilantik menjadi pengganti Obama pada 20 Januari mendatang.

"Langkah selanjutnya menuju normalisasi hubungan Rusia-AS akan kami pikirkan bersama Presiden Trump,’’ ungkap Putin. Di Washington, Trump pun lantas sibuk. Dia langsung mengagendakan pertemuan dengan para petinggi intelijen AS demi membahas skandal yang membuat hubungan dua negara tegang tersebut. Sebagai sosok yang pro-Putin, Trump diyakini bakal membuat hubungan Washington dan Moskow lebih harmonis.

JPNN.com - Presiden Rusia Vladimir Putin tetap kalem meski 35 diplomatnya diusir oleh Amerika Serikat. Putin bahkan menolak usulan Kementerian Luar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News