Dipuji Hillary Clinton, Tampil di Forum PBB

Adhyatmika, Juara Film Pendek di Amerika berkat Video Belajar Demokrasi

Dipuji Hillary Clinton, Tampil di Forum PBB
Adyatmika ketika diundang oleh Menlu AS Hillary Rodham Clinton untuk memutar film karyanya di Forum PBB 11 September lalu. (Foto:US State Gov For Jawa Pos)
Tiap karakter saling melempar tanggung jawab dan menggeleng. Sampai akhirnya, si anak SD memberanikan diri maju ke depan untuk menjawab pertanyaan apa itu demokrasi. Spidol sudah di tangan, namun belum sampai si anak menuliskan jawabannya, bel pulang sekolah berdering. Akhirnya, tak ada satu pun yang bisa menjawab apa itu demokrasi. Lalu, adegan ditutup dengan kalimat: Masih Belajar.

Siapa menyangka, video singkat yang disutradari Adhyatmika itu mampu mengharumkan nama Indonesia di forum internasional. Karya pemuda kelahiran Jakarta, 21 Januari 1989, tersebut mengalahkan 700 kontestan lain dalam kompetisi video pendek tentang demokrasi yang diadakan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS).

Film pendek berjudul Democracy Is Yet to Learn itu menggambarkan kehidupan demokrasi di Indonesia yang ternyata masih dalam taraf belajar. Meski berdurasi pendek, Adhyatmika mampu menyampaikan pesan dan kritiknya dengan baik. "Emang sejak awal saya ingin membuat film satire yang menjadi potret sosial tanah air," ujar Adhyatmika ketika dihubungi dari Jakarta Kamis (16/9).

Mulai 5 September lalu, putra pasangan penerbit buku Pandu Ganesa dan pramugari Kusuma Ernayani itu berada di Negeri Paman Sam untuk menerima penghargaan dari pemerintah AS. Malam penghargaan dilangsungkan pada 10 Oktober. Selama dua minggu, Adhyatmika bersama karyanya tur keliling AS untuk presentasi di forum-forum kajian demokrasi. "Saya benar-benar tidak menyangka bisa sampai sejauh ini," tuturnya.

USIANYA masih sangat muda, 21, tapi karyanya sudah mendunia. Dialah Adhyatmika. Seorang pemuda asal Bintaro, Jakarta, yang memenangi kompetisi tahunan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News