Dirjen Diktiristek Ungkap Kendala Terbesar Membangun Pendidikan Tinggi Indonesia 

Dirjen Diktiristek Ungkap Kendala Terbesar Membangun Pendidikan Tinggi Indonesia 
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Diktiristek Kemendikbudristek Nizam mengungkapkan sejumlah tantangan dalam membangun pendidikan tinggi Indonesia yang unggul dan berdaya saing. Foto Humas Diktiristek Kemendikbudristek

“Separuh dari anggaran pendidikan tinggi yang dikelola oleh Kementerian itu sebanyak 45% diberikan kepada perguruan tinggi swasta untuk penelitian, program pelatihan dosen, program kemahasiswaan, dan sebagainya,” tutur Nizam.

Dia juga menyoroti upaya Ditjen Diktiristek dalam meningkatkan kualitas kelembagaan perguruan tinggi. Banyaknya jumlah perguruan tinggi di Indonesia yang mencapai lebih dari 4 ribu mendorong Ditjen Diktiristek untuk merasionalkan jumlah perguruan tinggi dengan cara menggabungkan PTS-PTS kecil menjadi perguruan tinggi yang lebih besar dan sehat. 

“Untuk memperluas akses (pendidikan tinggi)  itu dengan memperbesar perguruan tinggi, bukan memperbanyak perguruan tinggi,” ujar Nizam. 

Untuk mempercepat penggabungan PTS, Ditjen Diktiristek memberikan dana bantuan minimal sebesar Rp 100 juta untuk setiap perguruan tinggi. Tercatat sejak 2015 hingga sekarang, jumlah PTS yang sudah digabungkan sebanyak 803 PTS.

Sementara itu, untuk mendorong riset dan inovasi, Ditjen Diktiristek mengalokasikan anggaran melalui program Matching Fund-Kedaireka. Pendanaan proposal Kedaireka meningkat dari tahun 2021 ke tahun 2022, yang awalnya hanya 427 proposal menjadi 1.093 proposal. 

Ditjen Diktiristek juga mendorong kolaborasi riset perguruan tinggi Indonesia dengan luar negeri melalui berbagai skema kerja sama seperti Newton Fund, e-Asia Joint Research, Kolaborasi Pengetahuan dan Inovasi Australia Indonesia (KONEKSI), dan lainnya.

“Kolaborasi ini kami dorong agar perguruan tinggi Indonesia menjadi perguruan tinggi berkelas dunia melalui riset-riset dengan perguruan tinggi berkelas dunia,” ujar Nizam. 

Pada kesempatan sama, Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Sri Gunani Partiwi menambahkan adanya upaya yang dilakukan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi melalui bantuan fasilitasi akreditasi internasional. 

Dirjen Diktiristek mengungkapkan kendala terbesar membangun pendidikan tinggi Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News