Dirjen Diktiristek Ungkap Kendala Terbesar Membangun Pendidikan Tinggi Indonesia 

Dirjen Diktiristek Ungkap Kendala Terbesar Membangun Pendidikan Tinggi Indonesia 
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Diktiristek Kemendikbudristek Nizam mengungkapkan sejumlah tantangan dalam membangun pendidikan tinggi Indonesia yang unggul dan berdaya saing. Foto Humas Diktiristek Kemendikbudristek

Salah satu cara memfasilitasi seluruh perguruan tinggi di Indonesia adalan memberikan sejumlah dana untuk mereka para perguruan tinggi yang sudah sangat bagus untuk bisa berbagi dengan melakukan pembinaan ke perguruan tinggi lainnya yang akreditasinya masih rendah.

"Tujuannya mengakselerasi peningkatan kualitas prodi-prodi di Indonesia,” ucap Sri. 

Direktur Sumber Daya Ditjen Diktirisek Sofwan Effendi menyampaikan kebijakan untuk meminimalisir beban kerja dosen dengan memberikan keleluasaan dalam menjalankan tridarma perguruan tinggi di mana dengan mengedepankan minat dosen.

“Dosen bisa lebih fokus pada tridarma perguruan tinggi. Perguruan tinggi sekarang bisa bebas sesuai dengan minat dosen, misalnya lebih fokus ke pengabdian atau pembelajaran. Itu tergantung dosen dan pihak universitas,” ucap Sofwan.

Untuk meminimalisir beban kerja dosen, Sofwan juga menuturkan adanya inovasi pengelolaan berbagai hal teknis dan administratif, yaitu aplikasi SISTER berbasis cloud yang memungkinkan penyatuan informasi seluruh hal terkait administratif dosen. Sistem ini akan mulai diberlakukan sejak 1 Agustus mendatang.

“Mulai 1 Agustus kami sudah mulai beralih ke cloud sistem sehingga nanti hal-hal yang bersifat sangat hectic menggunakan server akan berkurang dan seluruh sistem tentang dosen akan disatukan, baik kinerja maupun hal lainnya," terang Sofwan.

Oleh karena itu, tambahnya, harus ada sinkronisasi data antara PDDIKTI dengan perguruan tinggi sehingga data yang diakses dari mana pun hasilnya sama. (esy/jpnn)


Dirjen Diktiristek mengungkapkan kendala terbesar membangun pendidikan tinggi Indonesia.


Redaktur : Rah Mahatma Sakti
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News