Dirut BRI: Digitalisasi Tak Sebabkan PHK

Dirut BRI: Digitalisasi Tak Sebabkan PHK
Direktur Utama BRI Sunarso hadir dalam gelaran World Economic Forum (WEF) 2024 yang mengusung tema Rebuilding Trust. Foto: dok BRI

"Konsep tersebut memungkinkan jangkauan layanan nasabah semakin luas, dengan memadukan keunggulan layanan fisik secara langsung dan secara digital,” tambah Sunarso.

Di samping itu, transformasi digital BRI juga dapat dilihat melalui upayanya menciptakan BRISPOT yang telah memangkas waktu pemrosesan kredit dari dua minggu menjadi sehari. 

Lalu, tersedia juga berbagai layanan perbankan melalui API platform BRI, BRIAPI, yang telah melayani ratusan partners. 

Produk-produk digital tersebut diyakini membawa dampak besar bagi kemudahan nasabah dalam mengakses layanan keuangan BRI.

Kemudian, ada juga BRIBRAIN yang merupakan “pusat otak digital” BRI yang mengkonsolidasikan kapabilitas AI dan analitik, untuk meningkatkan customer engagement, anti-fraud & risk analytics, credit underwriting, hingga automasi untuk smart services & operations.

AI Recommendation System yang dimiliki BRI telah diimplementasikan untuk memilih calon nasabah potensial berdasarkan data seperti jumlah simpanan, portofolio pinjaman, demografi dan lokasi. Dampaknya, dengan penggunaan AI mampu meningkatkan conversion rate sebesar 60 persen dan meningkatkan kualitas akuisisi debitur sebesar 49 persen.

“Jadi, strategi jangka panjang, BRI tetap akan menerapkan strategi hybrid. Menggunakan otak mesin yg tugasnya mengerjakan pekerjaan yang rumit dan berulang. Tetapi menyimpulkan hasil akhir dan menentukan keputusan tetap harus manusia,” jelas Sunarso.(jpnn)

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan digitalisasi telah membantu berbagai industri, termasuk perbankan dalam mengakselerasi produktivitas kinerja.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News