Dirut PTPN V 'Digoyang'

Dirut PTPN V 'Digoyang'
Perkebunan Nusantara. Foto dok PTPN

jpnn.com, JAKARTA - Posisi Direktur Utama (Dirut) PTPN V yang saat ini dijabat Irwan Juned nampaknya mulai digoyang para politisi Senayan. Sebab, dalam rapat kerja antara Komisi VI DPR dengan Menneg BUMN Sofyan Djalil, Rabu (16/12) malam, banyak anggota Komisi VI yang menginginkan agar Irwan Juned diganti karena yang bersangkutan dikatakan sering sakit-sakitan.
Anggota Komisi VI Lily Asdjudiredja misalnya, mempertanyakan kondisi kesehatan Dirut PTPN V Irwan Juned kepada Menneg BUMN. Karena berdasarkan informasi yang diterimanya, bos perusahaan negara tersebut sering sakit-sakitan, sehingga mengganggu kinerja perusahaan.

“Dalam rapat tadi malam, saya tanya soal PTPN V (lokasinya di Riau, red). Saya tanyakan pada Menneg BUMN, bagaimana kinerja PTPN V? Saya dengar, Dirutnya sering sakit-sakitan, malah kabarnya jarang ke kantor dan diopname. Apa itu betul?” tanya Lily Asdjudiredja seperti yang diutarakannya kepada pers di Gedung DPR, Kamis (17/12).

Menurut Lily, kalau Dirutnya sering sakit-sakit, sebaiknya segera dievaluasi supaya kinerja perusahaan jadi baik. “Jangankan dipimpin yang sakit-sakitan, dipimpin orang sehat pun, banyak perusahaan yang rugi kok,” kata Lily seraya menambahkan, bahwa dalam raker tersebut, Menneg BUMN berjanji akan mengevaluasi keberadaan Dirut PTPN V.

Yang menarik, kabar mengenai sakitnya Dirut PTPN V, juga menjadi perbincangan serius kalangan Komisi VI DPR.  Kata Syafrin Romas dari FKB, kalau kinerjanya (maksudnya, kinerja Dirut PTPN V Irwan Juned, red) tak maksimal, maka layak diganti.
”Kalau alasannya sakit, ada toleransi atau batas waktunya. Apalagi kalau sakitnya membuat kinerja perusahaan menjadi tak maksimal, maka tidak ada salahnya diganti,” tegas Syafrin.

Sementara Irmadi Lubis dari Fraksi PDI-P menyatakan, dulu Irwan Juned memang sering sakit. Namun sekarang dia tidak begitu tahu soal kesehatan sang Dirut PTPTN V, apakah masih sakit atau sehat walafiat. “Waktu itu, karena Dirutnya sakit-sakitan mau diganti, namun  karena yang bersangkutan sehat lagi, maka tak jadi diganti,” ulasnya.

Ia menegaskan, kalau sekarang Menneg BUMN Sofyan Djalil menganggap kondisi fisik Dirut PTPN V sudah mengganggu kinerja perusahaan, maka tak ada salahnya diganti. Itu menjadi kewenangan RUPS dan Komisaris BUMN. Kalau komisaris selaku pengawas dan wakil pemegang saham menyatakan kinerjanya tidak maksimal, maka mereka bisa lakukan evaluasi.

Anggota Komisi VI DPR dari FBPD Muhammad Tonas mengakui, dalam raker dengan Menneg BUMN, Selasa malam memang ada yang menanyakan soal kesehatan Dirut PTPN V. Tapi, selaku wakil rakyat dari Propinsi Riau, dirinya belum tahu soal itu.

“Saya belum lihat laporannya. Tapi memang banyak yang mengatakan dia sakit. Saya mau lihat dulu, apakah memang sakit atau tidak,” katanya.(eyd)

Posisi Direktur Utama (Dirut) PTPN V yang saat ini dijabat Irwan Juned nampaknya mulai digoyang para politisi Senayan. Sebab, dalam rapat


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News