Disambar Baling-Baling Heli, Dua Tewas
Jumat, 30 Januari 2009 – 04:41 WIB

Foto : Muhammad Iqbal/ Satelit News/JPNN
Bambang menjelaskan, informasi yang diterimanya, heli yang dipiloti Capt. Rahman Adi itu oleng ke kiri dan terjatuh saat melakukan ground run up. Itu adalah pemeriksaan rutin untuk mengecek segala fungsi peralatan tanpa harus diterbangkan. ”Bisa dibilang, saat mesin dihidupkan, helikopter kehilangan kendali dan langsung terguling. Banyak teori yang bisa menjadi penyebab kecelakaan ini,” jelasnya.
Baca Juga:
Beberapa pendekatan mungkin bisa memperkirakan menjadi penyebab kecelakaan. Di antaranya, menurut Bambang, putaran RPM (rotation per minute) yang tidak sama antara baling-baling utama dan baling-baling belakang. Atau, baling-baling belakang mati sehingga tidak ada penahan dorongan angin dari baling-baling utama. ”Selain itu, heli jenis Puma kan baling-baling utamanya bisa miring ke kiri atau ke kanan. Tidak seperti Bolco yang fixed (tetap). Barangkali kemiringannya terlalu tajam. Bisa karena operatornya atau baling-balingnya yang nggak benar,” tambahnya.
Setelah kejadian itu, heli Super Puma berwarna dasar putih dengan strip merah bertuliskan Pelita Air itu langsung ditutupi dengan terpal biru. Heli nahas itu dikabarkan rusak parah. Empat ruas baling-baling utama patah, sementara bodi penyok. Kaca kiri dan depan juga hancur. Itu bisa dimaklumi, karena heli tersebut terempas dengan keras ke tanah. Evakuasi dilakukan sekitar pukul 12.30. Heli ditarik ke dalam hanggar.
Sementara itu, kondisi kedua jenazah cukup mengenaskan. Tubuh Ahmad Suparja terpotong di beberapa bagian. Sedangkan tubuh Sri Setiabudi terbelah di bagian dada dan tangan kiri. Keduanya tewas akibat terkena baling-baling helikopter.
Corporate Secretary Pelita Air Service Guntur Winarko mengatakan, PAS siap memberikan asuransi kepada dua teknisi yang tewas tersebut. ”Ini termasuk kecelakaan kerja, asuransi ditanggung Jamsostek. Hitung-hitungannya kita masih belum bisa jawab,” tuturnya.
JAKARTA – Kecelakaan kerja terjadi di Bandara Pondok Cabe, Tangerang, kemarin. Sebuah helikopter Super Puma milik maskapai carter Pelita Air
BERITA TERKAIT
- Sebanyak 1.497 Jemaah Calon Haji Asal Semarang Siap Berangkat ke Tanah Suci
- Seludupkan Narkoba dari Malaysia di Pakaian Dalam, Nenek 62 Tahun Ditangkap
- Akademisi Nilai Dominasi TKA China Picu Kekhawatiran di Tengah Investasi RRC
- KPK Sita 14 Bidang Tanah Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan Lahan Jalan Tol Trans-Sumatera
- Versi Kepala BGN, Masalah Keracunan Setelah Menyantap MBG Akibat Urusan Teknis
- Ini Cara Pertamina Mendorong Pekerja Menjadi Role Model Dekarbonisasi