Disdik Kota Bogor Larang Siswa Merayakan Valentine
jpnn.com - jpnn.com - Larangan merayakan Valentine selalu digaungkan setiap tahun menjelang tanggal 14 Februari.
Alasannya, Velentinie dinilai tidak sesuai dengan budaya Indonesia dan ajaran agama Islam. Perayaan hari kasih sayang itu juga masih dianggap identik dengan perilaku seks bebas.
Awalnya seruan semacam itu hanya diserukan oleh ulama atau organisasi keagamaan. Sifatnya pun sekadar imbauan yang tidak mengikat dan tanpa sanksi.
Namun, beberapa tahun terakhir ada sejumlah pemerintah daerah yang secara resmi melarang perayaan Valentine. Pemerintah Kota Bogor adalah salah satu yang melakukannya.
Dinas Pendidikan Kota Bogor baru-baru ini mengeluarkan sebuah surat edaran yang isinya melarang semua siswa di Kota Hujan merayakan Valentine.
“Larangan ini sudah setiap tahun kami keluarkan dan diperuntukan bagi anak-anak di Kota Bogor, khususnya agar tidak melakukan kegiatan yang menyimpang, seperti narkoba dan pergaulan bebas,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Kota Bogor Fahruddin, Minggu (12/2).
Fahrudin akui bahwa selama ini belum pernah ditemukan kasus penyimpangan terkait Valentine. Namun, fakta itu tak menghentikan pihaknya melarang perayaan tersebut.
“Dari tahun ke tahun selalu kondusif, makanya kami larang terus tiap tahun, kami beri penjelasan, pemahaman bahwa itu bukan sebuah budaya kita,” tambahnya.
Larangan merayakan Valentine selalu digaungkan setiap tahun menjelang tanggal 14 Februari.
- Buka Cabang ke-8 di Bogor, The Aesthetics Skin Kenalkan Cell Chanel Booster
- Kawanan Begal Menyasar Pengendara Mobil, Korban Luka-Luka
- Dihadiahi Pisang-Talas dari Warga Tak Mampu, Bakal Cawalkot Bogor Sendi Fardiansyah Terharu
- Limbah dari BSD Diolah Secara Ilegal di Bogor, Polisi Bergerak
- 3.542 PPPK Kabupaten Bogor Menjalani Masa Orientasi, Asmawa Tosepu Berpesan Begini
- The Jansen Hingga Swellow Siap Beraksi dalam Konser Asal Bunyi