Disebut di Pusaran Suap Bakamla, Kahar Merasa Dicatut

Disebut di Pusaran Suap Bakamla, Kahar Merasa Dicatut
Kahar Muzakir. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Golkar Kahar Muzakir bereaksi santai saat menanggapi penyebutan namanya dalam pusaran kasus suap satelit monitoring Badan Keamanan Laut (Bakamla). Kahar yang kini memimpin Komisi III DPR tak mempersoalkan namanya yang ikut disebut-sebut di persidangan suap Bakamla di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (24/1).

"Saya malah tidak tahu (penyebutan nama, red). Kalau nama disebut, boleh-boleh dong," kata Kahar di gedung DPR, Jakarta, Kamis (25/1). 

Sebelumnya diberitakan, nama mantan Ketua Umum Golkar Setya Novanto dan loyalisnya, Kahar Muzakir disebut-sebut dalam persidangan.  Penyebutan nama Novanto dan Kahar itu ada di dalam percakapan WhatsApp pada pada 30 April 2016 antara anggota Komisi I DPR Fayakhun Andriadi dengan Erwin Arief selaku managing director PT Rohde & Schwarz Indonesia

Tapi, Kahar ogah mempermasalahkannya. Sebab, penyebutan namanya tak berimplikasi hukum.

Baca juga: Ada Onta, Setnov dan Kahar di Pusaran Suap Satelit Bakamla

"Saya dengar begitu, tapi biar saja kan. Kalau nama disebut saja, terus masalahnya apa?" kata Kahar. 

Menurut Kahar, yang menyebut namanya langsung bukanlah Fayakhun di persidangan. Tapi, kata dia, namanya muncul dalam chat. "Saya tidak tahu juga. Terus masalahnya apa?" ungkapnya lagi. 

Mantan ketua  Badan Anggaran (Banggar) DPR itu mengaku tidak mengetahui apa pun soal proyek Bakamla. Namun, dia heran ketika namanya disebut.

Politikus Partai Golkar Kahar Muzakir bereaksi santai saat menanggapi penyebutan namanya dalam pusaran kasus suap satelit monitoring Bakamla.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News