Diserang Tupai, Petani Kakao Merugi
Jumat, 16 Desember 2011 – 10:51 WIB
Kelompok tupai datang dari kawasan hutan lindung Sebatung dan perkebunan buah serta kebun kelapa milik warga, sejak buah-buahan mulai berkurang, koloni binatang yang pandai melompat itu mulai beraksi memakan buah kakao yang baru membesar.
Baca Juga:
Akibat serangan tupai secara sporadis tersebut, ribuan pohon kakao petani di wilayah Pulau Laut Tengah dan Pulau Laut Selatan serta beberapa kecamatan lain dibiarkan dan ditinggal oleh pemiliknya.
"Ribuan pohon kakao keluarga kami terpaksa dibiarkan, belum lagi kakao milik teman kami di kecamatan Pulau Laut Selatan dan kecamatan lain, sebagian besar dibiarkan karena buahnya berjatuhan," kata Daeng Utuh petani Tanjung Seloka, Pulau Laut Selatan.
Menurut Ijai, sebenarnya petani sangat ingin mengembangkan tanaman kakao, mengingat harganya cukup mahal, yakni Rp7.000 sampai Rp10.000 per kg.
KOTABARU – Tupai sampai saat ini masih menjadi musuh utama dari petani kakao (cokelat) di kecamatan Pulau Laut Tengah, Kabupaten Pulau Laut,
BERITA TERKAIT
- 17 PPPK Guru di Pemprov Gorontalo Dilantik, Masa Kontrak 5 Tahun
- Eks Kades di Riau Ditangkap KLHK Setelah Buron Selama 4 Bulan, Kasusnya Berat
- Wujud Kepedulian Sosial, Indosat Sumatra dan PMI Gelar Donor Darah di 3 Kota
- Tenggelam Saat Memasang Jaring Ikan, Pemancing Asal Sumbawa Ditemukan Meninggal Dunia
- 381 PPPK di Temanggung Mengikuti Orientasi, Pj Bupati Berpesan Begini
- Gempa Bumi M 5,5 di Sumbawa NTB Terasa Hingga di Denpasar Bali